Bisnis.com, JAKARTA - Mengantisipasi kemacetan, produsen mobil terbesar di Korea Selatan, Hyundai Motor sedang mengembangkan teknologi mobil terbang yang siap diluncurkan dalam rentang waktu 1 dekade mendatang.
Jaiwon Shin, Kepala Unit Mobilitas Udara Perkotaan mengatakan Hyundai Motor Group sedang mengembangkan model kendaraan yang mampu membawa lima atau enam orang terbang di wilayah perkotaan. Hyundai berharap model itu bisa masuk pasar pada 2028.
"Orang-orang yang selalu terjebak dalam kemacetan di jalan raya akan menyadari betapa nyamannya bergerak dengan kendaraan udara. Saat itulah, kami akan melihat permintaan meledak," ujarnya dikutip dari Bloomberg, Rabu (7/10/2020).
Hyundai pada awal tahun ini telah memamerkan konsep mobil terbangnya, yang dikembangkan bersama Uber Technologies Inc, di Consumer Electronics Show di Las Vegas, Amerika Serikat.
Analis Morgan Stanley, memprediksi teknologi semacam itu dapat menghasilkan penghasilan bagi industri transportasi senilai US$2,9 triliun pada 2040. Sementara proyeksi terburuknya, teknologi ini mampu meraup US$615.
Shin mengatakan beberapa mobil terbang mungkin debut pada awal 2023, tetapi Hyundai menargetkan debutnya pada 2028, ketika infrastruktur telah dibangun dan kesadaran publik semakin tinggi.
Baca Juga
"Hyundai berusaha mengurangi biaya kendaraan dan tingkat kebisingan, sambil menjaga keselamatan sebagai fokus utama," tuturnya.
Selain untuk mengangkut orang, lanjut Shin, Hyundai juga sedang mengerjakan varian yang ditujukan untuk mengangkut barang, dengan kapasitas 300 kilogram. Kendati demikian, perusahaan sampai saat ini belum memutuskan lokasi produksi kendaraan tersebut.
Shin menyatakan Hyundai sedikit beruntung karena memiliki jaringan penjualan global dan unit yang dapat memberikan layanan serta membantu proses pembangunan infrastruktur untuk ekosistem kendaraan udara. Bisnis grup ini turut meliputi pembuatan mobil, suku cadang mobil, konstruksi, dan logistik.
“Memiliki semua sumber daya ini tersedia akan membantu membuka pasar bagi kami. Kami berbeda dari pengembang lain yang hanya melihat satu aspek bisnis," ucap Shin.
Produsen mobil juga memiliki keunggulan atas pembuat pesawat karena keahlian produksi massal. Biasanya, Airbus dan Boeing masing-masing mengirimkan kurang dari 1.000 pesawat setahun, sementara pembuat mobil bisa menghasilkan jutaan.
"Kami tidak ingin menjadi yang pertama di pasar. Kami ingin menjadi yang pertama dengan produk yang tepat," kata Shin.