Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

India Minta Produsen Mobil Kurangi Setoran ke Induk, Singgung Indonesia

Pengurangan royalti dapat membantu mereka mengurangi arus kas keluar, menurunkan harga mobil, dan membantu meningkatkan penjualan domestik.
Perusahaan otomotif yang ada di India./Istimewa-India.com
Perusahaan otomotif yang ada di India./Istimewa-India.com

Bisnis.com, New Delhi — Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal meminta supaya perusahaan mobil yang ada di India untuk mengurangi pembayaran royalti kepada perusahaan induk mereka karena akan membantu mereka melewati krisis dengan mudah.

Dia mengatakan hak itu saat berpidato pada konvensi tahunan Society of Indian Automobile Manufacturers (SIAM), Jumat (4/9/2020)

Goyal mengatakan bahwa para pembuat mobil yang menguasai sebagian besar pasar mobil negara itu membayar "jutaan dolar sebagai royalti" kepada perusahaan induk mereka.

Pengurangan royalti, tuturnya, dapat membantu mereka mengurangi arus kas keluar, menurunkan harga kendaraan dan membantu meningkatkan penjualan domestik mereka.

"Saya meminta perusahaan otomotif yang ada di negara ini untuk meminta prinsipal mereka untuk mengurangi royalti. Pengurangan ini dapat membantu unit India dari perusahaan untuk melewati krisis dengan mudah," kata menteri melalui pernyataan resmi seperti dikutip www.outlookindia.com dari kantor berita Press Trust of India (PTI).

Royalti dibayarkan kepada kolaborator asing untuk transfer teknologi, penggunaan merek, atau merek dagang.

Goyal mengatakan bahwa masalah tertentu seperti tarif dan hambatan nonperdagangan yang diberlakukan oleh negara lain menghambat ekspor mobil India.

Dia mencontohkan negara seperti Australia memiliki bea masuk tertentu dan Indonesia memberlakukan kuota untuk impor.

"Kami sedang bekerja untuk menyelesaikan masalah ... Dengan Australia, kami memiliki dialog yang baik. Saya telah menandai masalah tersebut dengan Indonesia. Industri harus mendapatkan akses yang adil," katanya.

Untuk membantu sektor otomotif, khususnya eksportir, kata Goyal, pemerintah akan dengan senang hati menghadirkan skema penjaminan kredit yang inovatif.

"India bersedia menyediakan lingkungan yang sangat fasilitatif bagi perusahaan, mencari mitra dagang yang lebih dapat dipercaya dan rantai pasokan yang lebih baik. Kami harus melihat sektor-sektor di mana kami memiliki keunggulan dibandingkan dengan negara lain," kata Goyal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Zufrizal
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper