Bisnis.com, JAKARTA — DFSK i-Glory yang resmi dipasarkan di Indonesia diketahui memiliki fitur unggulan, yakni perintah suara atau voice command yang diberi nama i-Talk. Kini, fitur tersebut terus dikembangkan dan mampu mendeteksi 100 perintah suara.
Fitur i-Talk diperkenalkan pertama kalinya lewat ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 dan menjadi salah satu sorotan di booth DFSK.
Sejak momen tersebut hingga waktu peluncurannya, yang hampir berselang satu tahun, DFSK terus mengembangkan fitur i-Talk agar makin familier dan bisa diterima oleh konsumen di Indonesia sebaik mungkin.
“DFSK sengaja memperkenalkan DFSK Glory i-Auto dan konsumen bisa mencoba fitur i-Talk di GIIAS 2019 agar kita bisa menangkap apa saja kebiasaan-kebiasaan dan bagaimana fitur perintah suara ini menerima pesan dengan baik,” ujar Technical Manager PT Sokonindo Automobile Sugiartono melalui siaran pers, Jumat (7/8/2020).
Menurutnya, hal itu pun dimanfaatkan oleh tim riset dan pengembangan DFSK untuk meningkatkan kemampuan fitur i-Talk agar lebih responsif, inovatif, dan adaptif terhadap kebiasaan-kebiasaan konsumen di Indonesia.
Pada akhirnya kemampuan yang ditawarkan oleh fitur i-Talk di DFSK Glory i-Auto mendapatkan peningkatan kemampuan yang signifikan dan makin mengerti konsumen Indonesia.
Baca Juga
Penyesuaian dilakukan dengan menghadirkan software dan interface yang makin bersahabat, kecakapan merespons berbagai aksen lokal, noise filtering makin baik, serta yang paling signifikan adalah jumlah perintah suara yang meningkat.
Fitur i-Talk kini dapat menerima 100 perintah suara, dari sebelumnya hanya 59 perintah suara, yang tersambung dengan phone connection, voice navigation, media command, car feature voice control, sampai dengan connectivity.
Perintah-perintah suara ini ditambahkan sesuai dengan kebiasaan dan ucapan-ucapan yang familier diperintahkan oleh konsumen di Indonesia.
“Fitur i-Talk menerima perintah dalam bahasa Inggris yang aksen dan perintahnya sudah disesuaikan dengan aksen konsumen di Indonesia, sekaligus ditingkatkan sensitivitasnya agar program bisa merespons perintah secara cepat dan inovatif,” ujar Sugiartono.
