Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Turun, Kia Siapkan Sederet Strategi

Meski mencatatkan kenaikan penjualan di pasar Korea, Kia Motors mengalami penurunan penjualan globalnya pada 2020 akibat tekanan pandemi Covid-19. Apa strategi Kia di periode masa berikutnya?
Logo KIA/Ilustrasi-danielbrewerton.co.uk
Logo KIA/Ilustrasi-danielbrewerton.co.uk

Bisnis.com, JAKARTA - Meski mencatatkan kenaikan penjualan di pasar Korea, Kia Motors mengalami penurunan penjualan globalnya pada 2020 akibat tekanan pandemi Covid-19. Apa strategi Kia di periode masa berikutnya?

Kia Motors mengumumkan penjualan kuartal kedua 2020 globalnya yang menurun 27,8 persen tahun-ke-tahun, ketika pandemi Covid-19 memengaruhi permintaan mobil di seluruh dunia.

"Secara wholesales, perusahaan menjual 516.050 kendaraan pada periode April-Juni, dibandingkan dengan 714.829 unit selama kuartal kedua 2019," Kia Motors dalam keterangan persnya, Kamis (23/7/2020).

Permintaan konsumen yang kuat di Korea membantu mengurangi dampak negatif yang disebabkan oleh penyebaran Covid-19 di negara lain, seperti AS, Eropa, dan India.

Penjualan di Korea meningkat menjadi 161.548 unit selama kuartal kedua, naik 26,8 persen, sementara penjualan di luar Korea turun 39,7 persen menjadi 354.502 unit selama periode yang sama.

Kia Motors mencatat pendapatan penjualan KRW 11,37 triliun pada kuartal kedua 2020, 21,6 persen lebih rendah dari KRW 14,51 triliun yang dilaporkan selama periode yang sama pada 2019.

Laba operasional turun menjadi KRW 145,1 miliar, turun 72,8 persen tahun-ke-tahun. Laba bersih kuartalan turun menjadi KRW 126,3 miliar, 75 persen lebih rendah dari kuartal pada 2019.

Meskipun terdapat penurunan penjualan di banyak daerah, namun bauran produk yang ditingkatkan, ditambah dengan nilai tukar, membantu membatasi penurunan pendapatan dan laba.

Hal ini menunjukkan bahwa model SUV terbaru perusahaan, seperti Sorento, Seltos dan Telluride, terbukti populer.

Sepanjang semester pertama 2020, Kia menjual total 1.164.735 kendaraan, turun 15,4 persen. Penjualan di Korea mencapai 278.287 unit, naik 14,6 persen dari tahun sebelumnya, sementara penjualan luar negeri turun 21,8 persen, tahun-ke-tahun, menjadi 886.448 unit.

Pendapatan penjualan semester pertama turun 3,8 persen, tahun ke tahun, menjadi KRW 25,94 triliun; laba operasional untuk enam bulan pertama turun 47,7 persen menjadi KRW 589,6 miliar. Laba bersih turun 66 persen menjadi 392,3 miliar won.

Prospek dan Rencana

Untuk melawan lingkungan pasar yang buruk yang berasal dari pandemi, perusahaan berencana untuk menjaga profitabilitas dan daya saing pasar dengan memelopori model-model baru, sambil mengoptimalkan kapasitas produksi untuk mengatasi pemulihan permintaan pasar.

Selanjutnya, Kia akan melanjutkan upaya manajemen risikonya untuk meminimalkan dampak Covid-19 terhadap bisnisnya. Perusahaan ini menerapkan berbagai skema untuk mendukung pelanggan, seperti meluncurkan model-model baru secara online.

Terlepas dari lingkungan bisnis yang sulit, Kia akan terus fokus untuk merealisasikan strategi jangka menengah Rencana S. Di bawah Rencana S, Kia akan secara proaktif memperkenalkan 11 kendaraan listrik baterai dan meningkatkan margin laba operasionalnya menjadi 6 persen pada tahun 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper