Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi China Pulih, Penjualan Mobil Asal Jepang Meningkat

Ekonomi China mulai pulih usai pandemic Covid-19 seiring dengan meningkatnya penjualan merek mobil asal Jepang pada Mei 2020.
Pemandangan Shanghai, China dari atas./Bloomberg-Qilai Shen
Pemandangan Shanghai, China dari atas./Bloomberg-Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan merek mobil asal Jepang melonjak di China pada Mei 2020. Kondisi ini menggarisbawahi bahwa bisnis otomotif dapat kembali pulih setelah sebelumnya mengalami kekhawatiran atas penyebaran virus corona (Covid-19).

Penjualan mobil baru Toyota, misalnya, naik 20,1 persen dari tahun sebelumnya menjadi 166.300 unit pada Mei. Pada April, perusahaan juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,2 persen. Sementara penjualan mobil Toyota diketahui menurun 15,9 persen pada Maret. 

Seperti dikutip Japan Times, Jumat (5/6/2020), kinerja penjualan Mazda Motor Corp melonjak 31,6 persen menjadi 22.886 unit pada Mei. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pasar mobil di China berangsur pulih ketika aktivitas bisnis kembali normal.

Adapun, penjualan mobil dari Honda Motor Co turun 1,7 persen menjadi 134.230 unit. Meski tak naik, laju penurunan tersebut jauh lebih lambat dibandingkan capaian bulan April yang turun 10 persen dan 50,8 persen pada Maret.

Virus corona mulai menyebar di China pada 24 Januari atau bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Imlek. Eskalasi itu memaksa produsen otomotif Jepang menunda operasi pabrik dan ruang pamer mobil dalam waktu yang cukup lama.

Alhasil, pada Februari, penjualan mobil untuk Toyota dan Honda anjlok masing-masing sebesar 70,2 persen dan 85,1 persen. Baru pada 8 April, penutupan di ibu kota Provinsi Huvei dicabut setelah 76 hari menerapkan penguncian wilayah atau lockdown.

Sementara itu, peningkatan penjualan mobil baru juga meningkat di Amerika Serikat (AS). Dilansir dari Bloomberg, penjualan mobil dan truk naik menjadi 12,2 juta pada Mei dalam setahun terakhir dari 8,6 juta pada April, menurut Ward's Automotive Group. Data April adalah yang terendah sejak 1976.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper