Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Prancis menandatangani pinjaman sebesar 5 miliar euro atau setara dengan Rp79,60 triliun kepada Renault pada Selasa (2/6/2020) waktu setempat.
Dana itu digunakan Renault untuk bertahan setelah diterpa krisis penurunan penjualan dan dampak COVID-19.
Juru Bicara Kementerian Keuangan Prancis seperti dilansir AFP, Rabu (3/6/2020)
mengatakan bahwa Menteri Keuangan Bruno Le Maire menyetujui pinjaman tersebut setelah bertatap muka dengan jajaran direksi Renault bersama serikat pekerja dan pejabat setempat. Mereka juga membahas hal-hal terkait dengan perombakan manajemen perusahaan.
Pada bulan lalu, Pemerintah Prancis mengumumkan siap memberi pinjaman asalkan Renault dapat mempertahankan operasional pabrik dan tenaga kerja di Prancis.
Kendati demikian, Renault menyatakan akan merestrukturisasi atau bahkan menutup beberapa pabrik, termasuk pabrik Maubeuge di Prancis utara yang memproduksi mobil van Renault Kangoo. Hal itu kemudian menuai protes dari ribuan orang di sana.
Baca Juga
Penjualan Renault di Prancis anjlok 89 persen pada April 2020. Hal ini mendorong Renault menutup pabrik dan sejumlah dealer.
"Meminta agar pembicaraan segera dimulai dengan serikat pekerja tentang penerapan proyek industri untuk masa depan ... yang akan menjamin secara jangka panjang atau setelah 2023, lapangan kerja dan operasi pabrik di Maubeuge," kata jubir itu.
Dia menambahkan, "Tidak ada keputusan yang akan diambil terkait pengalihan pabrik, kecuali sudah disetujui oleh semua pihak."