Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Kembali Beroperasi, Suzuki Fokus Penuhi Kebutuhan Ekspor

PT Suzuki Indomobil Sales secara bertahap mulai mengoperasikan kembali pabrik pada 26 Mei 2020 untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional yang mulai pulih.
Seorang pekerja mengawasi proses pengelasan atau welding yang dilakukan oleh robot di pabrik perakitan Suzuki Cikarang, Jawa Barat, Selasa (19/2/2018) /Bisnis.com, Muhammad Khadafi
Seorang pekerja mengawasi proses pengelasan atau welding yang dilakukan oleh robot di pabrik perakitan Suzuki Cikarang, Jawa Barat, Selasa (19/2/2018) /Bisnis.com, Muhammad Khadafi

Bisnis.com, JAKARTA — PT Suzuki Indomobil Sales secara bertahap mulai mengoperasikan kembali pabrik pada 26 Mei 2020 untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional yang mulai pulih dari dampak pandemi Covid-19.

Suzuki Indonesia sebelumnya telah menghentikan kegiatan operasional pabrik sejak 13 April hingga 22 Mei 2020, sejalan dengan kebijakan Pemerintah Indonesia dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.

Seiji Itayama, Presdir PT Suzuki Indomobil Motor/PT Suzuki Indomobil Sales, menuturkan bahwa perusahaan akan mengurangi volume produksi pada tahap awal pengoperasian dan mengevaluasi secara bertahap agar volume bisa ditingkatkan.

“Kami juga memastikan tetap menjalankan Suzuki Hygiene Commitment dan standar protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah untuk seluruh karyawan dalam pengoperasian pabrik,” ujarnya melalui siaran pers, Jumat (29/5/2020).

Suzuki saat ini memiliki tiga pabrik yang berlokasi di Cakung, Cikarang, dan Tambun yang terbagi menjadi Tambun 1 dan Tambun 2. Dari ketiga pabrik tersebut, hanya pabrik Tambun 2 yang belum beroperasi karena pabrik tersebut memproduksi model-model untuk pasar domestik, seperti New Carry Pick Up, APV, dan Karimun Wagon R.

Sementara itu, di lokasi pabrik lainnya, Suzuki memastikan seluruh kegiatan operasional dipantau dengan ketat dan memenuhi regulasi pemerintah. Karyawan diwajibkan mengenakan masker, mencuci tangan, hingga menjaga jarak aman dengan karyawan lainnya.

Perusahaan juga membagi jadwal makan siang di pabrik menjadi dua shift sehingga tidak terjadi penumpukan orang. Perusahaan turut membuat sekat di atas meja makan.

Selain itu, di beberapa lokasi kerja yang tidak memungkinkan untuk dilakukan menjaga jarak fisik, seperti di lini produksi, dipasangi sekat di antara karyawan guna meminimalkan risiko penularan virus.

Itayama menyatakan bahwa perusahaan terus berupaya mendukung perekonomian Indonesia dan memprioritaskan kualitas layanan untuk para pelanggan. Hal itu pun dibarengi dengan fokus perusahaan dalam menjaga keselamatan karyawan. 

“Keselamatan dan kesehatan karyawan juga tetap menjadi fokus kami. Kami harap keputusan ini adalah yang terbaik untuk semua pihak pada saat pandemi Covid-19 ini,” ujar Itayama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper