Bisnis.com, JAKARTA - Produsen kendaraan listrik terbesar di Thailand tetap melakukan produksi kendaraan selama pandemi Covid-19.
Salah satunya adalah Energy Absolute Pcl yang tetap melanjutkan konstruksi pada pabrik baterai lithium-ion dan pengembangan kendaraan. Bahkan, prototipe EV-boat perusahaan kini sedang diuji coba di sungai.
Perusahaan menghadapi beberapa gangguan karena langkah-langkah darurat pemerintah dan penutupan bisnis.
Amorn Sapthaweekul, Wakil Direktur Utama Energy Absolute, mengatakan kondisi itu mempengaruhi berbagai proyek dengan cara yang berbeda.
Pengembangan pabrik baterai di provinsi Chachoengsao berjalan dengan kecepatan penuh, meskipun kebijakan lockdown memperlambat pemasangan stasiun pengisian tambahan. Gangguan juga menunda peluncuran komersial sebuah model mobil hingga akhir tahun ini.
Sementara itu, kendaraan laut berkembang lebih cepat. Pemerintah telah menyetujui pengoperasian armada kapal EV untuk mengangkut penumpang di Sungai Chao Phraya Bangkok.
Baca Juga
"Segmen ini akan memiliki dampak besar pada pertumbuhan pendapatan dan laba kami di masa depan. Ini akan menjadi bab kami berikutnya," kata Amorn dalam sebuah wawancara, dilansir Bloomberg, Rabu (20/5/2020).
Dia menambahkan bahwa inovasi diperlukan, terutama selama periode ketika banyak industri tradisional dalam perekonomian Thailand jatuh.
Bisnis inti Energy Absolute adalah pembangkit listrik dari sumber terbarukan, termasuk angin dan matahari. Menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, saham langsung pendiri dan CEO Somphote Ahunai bernilai lebih dari US$1 miliar. Pergeseran ke arah EV telah mendorong perusahaan ini dibandingkan dengan Tesla Inc.
Menurut Fitch Solutions, ketertarikan di Asia Tenggara untuk produksi dan perakitan kendaraan listrik akan mendapatkan momentum dalam satu hingga tiga tahun karena kebijakan pemerintah yang menguntungkan.
"Thailand akan semakin memperkuat posisinya sebagai pasar produksi terbesar dan paling menarik di kawasan ini," kata Fitch dalam laporannya,
Langkah-langkah lain diperkirakan akan dilakukan ketika Thailand mencoba melakukan diversifikasi pendapatan di luar pariwisata, sebuah industri yang terhenti akibat pandemi.
Saham Energy Absolute naik sebanyak 2,5 persen pada hari ini ke level tertinggi dalam sekitar tiga minggu, melebihi kenaikan kurang dari 1 persen di Bursa Efek Thailand Energy & Utilities Index.
Bisnis utilitas Energy Absolute telah melihat dampak yang bervariasi dari pandemi dan penurunan harga bahan bakar baru-baru ini. Segmen pembangkit listrik terbarukan utamanya telah berjalan hampir seperti biasa, sementara unit biodiesel diperkirakan akan melihat penurunan permintaan dengan penurunan 30 persen dalam konsumsi diesel Thailand selama lockdown.