Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ragam Jalan Mewujudkan Komitmen Menuju Era Mobil Listrik

Pelaku industri otomotif menegaskan komitmennya untuk tetap menjalankan program pengembangan kendaraan terlektrifikasi di Tanah Air. Komitmen tersebut dilakukan dengan meningkatkan penetrasi pasar di segmen mobil listrik.
Pengemudi taksi mengisi daya mobil listrik di area kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta, Selasa (18/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Pengemudi taksi mengisi daya mobil listrik di area kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta, Selasa (18/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri otomotif menegaskan komitmennya untuk tetap menjalankan program pengembangan kendaraan terlektrifikasi di Tanah Air. Banyak ragam jalan mewujudkan komitmen menuju era mobil listrik.

Toyota menegaskan komitmen program pengembangan kendaraan terelektrifikasi akan terus dilanjutkan. Adapun, Honda masih mempersiapkan jajaran model elektrik yang akan dibawa ke Indonesia.

Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandi mengatakan bakal tetap melanjutkan komitmen pengembangan mobil listrik meskipun di tengah ketidakpastian kondisi akibat virus corona (Covid-19).

“Kami tetap komitmen untuk pengembangan mobil listrik di Indonesia karena memang itu untuk jangka panjang, bukan hanya untuk tahun ini, tetapi juga tahun depan dan seterusnya,” kata Anton lewat video langsung Instagram, pekan lalu.

Toyota sejauh ini diketahui telah memasarkan sejumlah model hibrida, mulai dari Altis 1.8 Hybrid, Camry 2.5 Hybrid, Crown 2.5 Hybrid, Supra, Alphard 1.8 Hybrid, hingga C-HR 1.8 Hybrid.

Yusak Billy, Bussines Innovation & Sales Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan pemilihan model elektrik untuk pasar Indonesia masih dibahas secara internal. Keputusan tersebut akan mempertimbangkan kebutuhan konsumen Indonesia.

“Kami lihat model apa yang paling pantas untuk diluncurkan di segmen kendaraan listrik, karena kami memiliki beberapa model mulai dari baterai, plug-in, dan hybrid," ujarnya.

General Manager Lexus Indonesia Adrian Tirtadjaja menyatakan telah mempersiapkan teknologi untuk kendaraan listrik. Namun, dia menilai kesiapan infrastruktur serta kebijakan pemerintah menjadi hal penting untuk memastikan percepatan kendaraan elektrifikasi dapat berjalan.

Lexus saat ini telah memasarkan mobil hibrida yang menjadi model andalan, seperti ES 300 Hybrid. Merek ini juga telah mempersiapkan kendaraan sepenuhnya listrik, yakni Lexus UX 300e . “Ini bukti konkret persiapan kami menuju era masa depan,” ucapnya.

Kukuh Kumara, Sekertaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mengatakan program mobil listrik di Indonesia masih terus berjalan hingga saat ini.

Namun, pelaku industri masih menunggu pemain serta aturan turunan dari Peraturan Presiden (Perpres) No.55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

“Perpres No.55/2019 itu perlu diterjemahkan, siapa yang mau memulainya. Hal itu sedang dibahas terus karena berkaitan dengan tipe kendaraan bermotor di masa depan,” ujarnya dalam diskusi virtual bersama Otomotif Grup, Senin (11/5/2020).

Berdasarkan Peta Jalan Industri Otomotif, pemerintah menargetkan populasi low carbon emission vehicle alias kendaraan rendah emisi karbon pada tahun ini dapat berkontribusi 10% terhadap pasar mobil nasional.

Akan tetapi, menurut data Gaikindo, penjualan pabrik ke dealer atau wholesale mobil terelektifikasi pada kuartal pertama 2020 tercatat sebanyak 220 unit atau tidak lebih 1% dari total penjualan yang mencapai 236.825 unit.

Kementerian Perindustrian telah memastikan aturan terkait dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis segera diterbitkan paling lambat Agustus 2020, termasuk didalamnya pembahasan mengenai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) kendaraan listrik.

Merujuk Perpres No.55/2019, pengembangan mobil listrik disertai dengan aturan minimum TKDN yang meningkat setiap tahun. Pada 2019-2023, minimum TKDN adalah 35%. Persyaratan ini mesti dipenuhi apabila pabrikan ingin mendapatkan fasilitas insentif perpajakan.

Penetrasi Pasar

Selain meneguhkan komitmen untuk terus melanjutkan pengembangan kendaraan elektrifikasi di Indonesia, pelaku otomotif juga menegaskan akan terus memperbanyak pilihan model. Langkah itu sebagai upaya mengedukasi pasar terkait kendaraan berbasis listrik.

Toyota, misalnya, akan menawarkan banyak pilihan model kendaraan elektrik hibrida (hybrid electric vehicle–HEV) untuk pasar Indonesia. Produsen kendaraan itu berencana untuk memulai produksi model HEV di Indonesia pada 2022.

Model HEV produksi lokal tersebut akan ditujukan tidak hanya untuk pasar domestik, tetapi juga untuk pasar ekspor.

BMW Group Indonesia juga berkomitmen untuk meluncurkan mobil listrik plug-in hybrid (PHEV) pada tahun ini. Merek mobil premium tersebut menyatakan peluncuran itu merupakan upaya untuk membangun kesadaran konsumen.

Communication Director BMW Group Indonesia Jodie O’Tania mengatakan aturan yang disiapkan oleh pemerintah akan berdampak efektif terhadap penjualan mobil listrik. Namun, kesadaran konsumen juga diperlukan dalam menggenjot penggunaan kendaraan listrik.

"Demand pasti butuh dari market terlebih dahulu. Semua tergantung konsumen, jika mereka mau beli, semua pasti akan mengikuti. Jadi, bukan lagi dibalik seperti tunggu aturan dan lainnya," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper