Bisnis.com, JAKARTA – PT Honda Prospect Motor (HPM) secara resmi memperpanjang masa penutupan pabrik di Karawang, Jawa Barat, hingga akhir Mei 2020.
Yusak Billy, Bussines Innovation & Sales Marketing Director HPM, mengatakan perpanjangan penutupan sementara pabrik bertujuan menjaga level stok di kondisi sehat.
“Kami memutuskan untuk mengehentikan sementara lagi [operasi pabrik] hingga akhir Mei, supaya menjamin kondisi stok level itu sehat di setiap dealer agar suplai tidak berlebihan karena kami tahu pasarnya turun jauh,” kata Billy lewat telekonferensi video, Jumat (8/5/2020).
Adapun, kinerja pabrikan ke dealer dari HPM pada April 2020 turun 90 persen secara tahunan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), wholesales HPM pada April tahun lalu mencapai 11.631 unit.
Honda memulai penutupan kegiatan pabriknya pertama kali pada 13 hingga 24 April. Kebijakan itu kemudian diperpanjang kembali oleh HPM sampai dengan 8 Mei.
Billy juga menyatakan bahwa keputusan untuk memperpanjang masa penangguhan berlandaskan pada kondisi pasar yang sangat menurun, diikuti penurunan pasokan komponen secara global sehingga HPM harus menyesuaikan tingkat produksi mereka.
Dia menyebutkan realisasi penjualan dari dealer ke konsumen pada April 2020 mencapai 1.855 unit atau terkoreksi 82 persen dibandingkan kinerja April 2019 yang mencatatakan penjualan 10.260 unit. Kondisi ini pun diakui Billy menjadi tantangan bagi semua pelaku industri otomotif.
Saat ini, produksi HPM dilakukan di pabrik yang terletak di Karawang, Jawa Barat, dengan kapasitas mencapai 200.000 unit per tahun. Di pabrik inilah model Honda Brio, Mobilio, BR-V, HR-V, CR-V, dan Honda Jazz dibuat.