Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisah Domino's Pizza, Es Krim Ben&Jerry, dan Nike Merintis Bisnis Bersama Volkswagen

Kisah tentang awal mula bisnis Domino's Pizza, Es Krim Ben&Jerry, dan Nike rupanya tidak terlepas dari penggunaan merek mobil legendaris yang bermarkas di Wolfsburg, Jerman, yaitu Volkswagen.
Logo Volkswagen. /REUTERS
Logo Volkswagen. /REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Kisah tentang awal mula bisnis Domino’s Pizza, Es Krim Ben&Jerry, dan Nike rupanya tidak terlepas dari penggunaan merek mobil legendaris yang bermarkas di Wolfsburg, Jerman, yaitu Volkswagen.

Domino’s Pizza dibangun oleh Tom dan Monaghan pada 1960 ketika mereka membeli restoran pizza kecil di Ypsilanti, Michigan, Amerika Serikat (AS). Mereka membelinya seharga US$900 dan memutuskan untuk tetap menggunakan nama asli toko itu yakni DomiNick’s.

Selama setahun berjalan, Tom dan Monaghan menggunakan Volkwagen Beetle 1959 untuk mengantarkan pizza mereka. Toko kemudian berkembang pesar dan berganti nama menjadi Domino Pizza setelah Tom diketahui tidak dapat mewaralabakan nama DomiNick’s.

Kini, Domino's Pizza, Inc. telah menjadi perusahaan publik yang melantai di Bursa Efek New York. Replika VS Beetle pun dipamerkan di kantor pusat Domino sebagai memorabilia perusahaan saat mengawali perjalanan bisnisnya.

Kisah berbeda hadir dari perusahaan es krim ikonik Ben&Jerry’s. Perusaaan yang didirikan oleh Ben Cohen dan Jerry Greenfield itu menggunakan Volkswagen Tipe 3 Squadeback untuk mengirimkan 2,5 galon berisi es krim ke restoran mereka di Burlington, Vermont, AS.

Penggunaan VW Tipe 3 itu bertahan hingga 1980, ketika perusahaan meningkatkan kapasitas pengiriman es krim dengan menggunakan truk berpendingin besar karena permintaan terus meningkat.

Selama bertahun-tahun, Ben & Jerry's terus merangkul warisan merek dan, nilai-nilai bisnis mereka. Alhasil, bus Volkswagen Tipe 2 kerap menjadi kendaraan populer dan masuk dalam sejarah toko es krim Ben dan Jerry.

Sementara itu, Nike memiliki kisah tersendiri dengan VW. Perusahaan yang awalnya dikenal sebagai Blue Ribbon Sports (BRS) tersebut didirikan pada 1964 sebagai perusahaan sepatu atletik yang secara khusus melayani komunitas pelari.

Pada saat itu, komunitas masih kecil dan tidak banyak diketahui. Dengan produk spesifik yang diarahkan pada subkultur kecil ini, BRS merupakan yang pertama dalam menumbuhkan komunitas pelari dalam lingkup kecil.

Toko ritel pertama dibuka pada Januari 1967 di Santa Monica, California. Karyawan pertama BRS, Jeff Johnson, memainkan peran penting dalam membuka dan mengelola toko. Dia mengendarai sebuah bus Volkswagen Tipe 2 untuk mengirimkan sepatu ke pelari lokal dan ke acara-acara guna mempromosikan komunitas.

Pada 1972, BRS berganti nama menjadi Nike dan meluncurkan lini sepatu pertama mereka. Meskipun toko BRS yang asli tutup pada 1969, upaya Johnson dalam meramalkan tren joging pada 1970-an telah meletakkan Nike pada keterlibatan pelanggan.

Volkswagen dan Nike akhirnya kembali bekerja sama untuk merayakan sejarah mereka. Keduanya mempromosikan program “Reuse-A-Shoe” dari Nike dan menyosialisasikan kendaraan listrik VW untuk masa depan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper