Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah produsen mobil di Indonesia berkomitmen untuk tetap melanjutkan investasinya di Tanah Air meski di tengah ketidakpastian akibat penyebaran pandemi virus corona (Covid-19).
Honda, misalnya, berkomitmen untuk tetap menggelontorkan dana Rp5,1 triliun guna mengembangkan kapasitas produksi, termasuk peningkatan tingkat kandungan lokal produk ataupun pengembangan model baru.
Yusak Billy, Bussines Innovation & Sales Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), mengatakan komitmen investasi tersebut tetap berjalan sesuai rencana awal, tetapi dengan terus memerhatikan kondisi pasar.
"Saat ini belum ada perubahan rencana. Namun, tentunya investasi untuk pengembangan produk baru dan pengembangan lokalisasi akan selalu disesuaikan dengan kondisi pasar secara aktual," ujar Billy saat dihubungi Bisnis, Senin (20/4/2020).
Sementara itu, produsen mobil asal Korea Selatan, PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) diketahui tetap melanjutkan pembangunan pabrik manufakturnya guna mendorong perekonomian Indonesia.
Keputusan tersebut diambil oleh Hyundai setelah melakukan koordinasi intensif dengan otoritas lokal dan nasional. Langkah itu diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk terus bergerak.
Pembangunan pabrik manufaktur yang berlokasi di Deltamas, Cikarang, Jawa Barat, itu memiliki nilai investasi senilai US$1,55 miliar atau sekitar Rp24 triliun hingga 2030, termasuk untuk pengembangan produk dan biaya operasi.
Pabrik tersebut diharapkan memulai produksi pada semester II/2021 dengan kapasitas tahunan mencapai 150.000 unit dan ditargetkan menyentuh 250.000 unit per tahun ketika kapasitas penuh.
Komitmen
Bahlil Lahadalia, Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dalam kunjungannya ke lokasi proyek, Jumat (17/4/2020), mengatakan kelanjutan pembangunan pabrik Hyundai merupakan wujud komitmen antarkedua negara.
“Hari ini terlihat jelas, sekalipun di tengah pandemi Covid-19, tetapi mereka mampu menjalankan proyeknya, tentu dengan memperhatikan standard operational procedure (SOP) oleh pemerintah,” ujar Bahlil.
Hingga saat ini, proyek manufaktur tersebut sudah menyelesaikan proses pembersihan lahan dan pekerjaan pemancangan. Adapun, target konstruksi ke depan adalah menyelesaikan penyusunan kerangka baja dan melanjutkan ke langkah pengembangan.
YoonSeok Choi, Presiden Direktur HMMI, mengatakan kelanjutan konstruksi proyek itu merupakan komitmen Hyundai untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia kendati di tengah situasi yang menantang.
"Sekarang, lebih dari sebelumnya, adalah saat yang penting untuk menunjukkan solidaritas kami kepada Indonesia dengan terus mendorong dan mendukung ekonomi Indonesia untuk terus bergerak," tuturnya.