Bisnis.com, JAKARTA – Pabrikan mobil asal Prancis, Renault bakal kembali menjalankan aktivitas pabriknya di China dan Korea Selatan setelah sempat berhenti akibat pandemi virus Corona (Covid-19).
“Semua pabrik grup Renault saat ini ditutup, kecuali pabrik di China dan Korea Selatan, yang telah memulai kembali operasi atau sedang dalam proses untuk melakukannya, "kata perusahaan itu dalam keterangan resmi seperti dikutip dari thestar.com, Selasa (31/3/2020).
Pabrik Renault di pusat penyebaran virus Corona di Wuhan sebelumnya sempat ditutup pada akhir Januari 2020. Kapasitas produksi dari pabrik itu mencapai 150.000 unit kendaraan.
Selain itu, pabrik Renault di Busan, Korea Selatan juga sempat ditutup pada 7 Februari 2020 akibat pandemi Corona. Pabrik itu tercatat mampu memproduksi 260.000 unit kendaraan per tahun.
Di sisi lain, Renault telah memperingatkan kemungkinan penutupan pabrik akibat dari pemangkasan biaya di tengah krisis virus Corona. Renault membukukan kerugian bersih 141 juta euro (US$156 juta) untuk tahun 2019 .
Penjualan unit kendaraan Renault juga turun sebesar 3,4 persen pada tahun lalu menjadi 3,75 juta kendaraan.
Pemerintah erancis, yang memiliki 15 persen saham di Renault, mengatakan akan "waspada" atas penutupan pabrik atau pemutusan hubungan kerja.