Bisnis.com, JAKARTA - Penyesuaian harga produk dinilai menjadi hal yang tidak terhindarkan bagi agen pemegang merek (APM) kendaraan roda empat di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
Hal itu diakui General Manager Lexus Indonesia Adrian Tirtadjaja. Menurutnya, penyesuaian harga itu dapat dilakukan dalam waktu satu hingga dua bulan ke depan.
"Memang pelemahan rupiah ini tidak terelakan dan mau tak mau kami akan melakukan penyesuaian harga sebentar lagi. Mungkin dalam waktu 1 - 2 bulan lagi," tuturnya saat dihubungi Bisnis, Senin (23/3/2020).
Kendati begitu, Adrian tetap optimistis langkah itu tidak memengaruhi pasar, khususnya untuk segmen kendaraan premium atau mobil mewah. Menurutnya, konsumen untuk segmen pasar itu lebih stabil.
Konsumen mobil premium dinilai tidak akan menjadikan kenaikan harga mobil sebagai preferensi utama dalam membeli kendaraan baru.
"Pada dasarnya segmen premium merupakan segmen yang cukup stabil karena mereka tidak price sensitive. Mereka juga sangat well educated karena mereka juga adalah pelaku bisnis."
Baca Juga
Sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan dampak melemahnya rupiah terhadap dollar akan sangat berpengaruh terhadap industri otomotif. Kendati begitu, dampak itu akan berbeda dan tergantung kepada masing-masing APM.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menjelaskan tingkat penggunaan dollar AS dan mata uang lainnya setiap APM berbeda satu sama lain.
"Terus tetang pelemahan nilai rupiah sangat berpengaruh. Besar kecilnya tergantung dari masing-masing merek, karena ada yang berdasarkan dollar AS, ada yang yen, won dan Euro," kata Yohannes kepada Bisnis, Senin (23/3/2020).