Bisnis.com, JAKARTA - Honda Motor Co. telah mengumumkan bakal menutup fasilitas produksinya di Filipina sejak Maret 2020.
Honda Cars Philippines, Inc., unit perusahaan otomotif global tersebut di Filipina, selama ini menghasilkan sejumlah produk andalan Honda yaitu BR-V dan City.
Langkah itu bakal berdampak pada kinerja Honda di Indonesia. Hal itu diyakini agen pemegang mereka Honda di Indonesia, PT Honda Prospect Motor (HPM).
"Iya. Ada impact kepada bisnis ekspor kami," kata Yusak Billy, Direktur Inovasi Bisnis, Penjualan dan Pemasaran HPM kepada Bisnis, Selasa (25/2/2020).
Dia merincikan selama ini pihaknya mengeskpor sejumlah bagian kendaraan terurai alias completely knock down (CKD) untuk produk BR-V dan City. Dengan penutupan manufaktur Honda di Filipina, jelas dia, HPM bakal berhenti pula mengeskpor bagian CKD tersebut.
"Karena kami melakukan expor beberapa part CKD untuk BRV dan City sampai di tutupnya pabrik di sana," jelas Yusak.
Baca Juga
Honda Motor Co., dalam keterangan resminya, Sabtu (22/2/2020), menyatakan bahwa unit usahanya yang beroperasi di negara itu, yakni Honda Cars Philippines, Inc., akan menghentikan operasional produksinya di pabriknya di Sta. Rosa, Laguna, efektif Maret, 2020.
"Honda Cars Philippines, Inc. akan menghentikan operasi produksi di pabriknya di Sta. Rosa, Laguna, efektif Maret, 2020," demikian tertulis di laman resmi raksasa otomotif asal Jepang tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan Honda di Filipina dengan produk dengan harga yang terjangkau dan berkualitas, Honda mempertimbangkan alokasi dan distribusi sumber daya yang efisien.
Honda Cars Philippines, Inc. akan melanjutkan operasi penjualan mobil dan layanan purnajualnya di Filipina, melalui pemanfaatan jaringan regional Honda Asia dan Oceania.
"Setelah mempertimbangkan upaya optimalisasi dalam operasi produksi di wilayah Asia dan Oceania, Honda memutuskan untuk menutup operasi manufaktur HCPI."