Bisnis.com, JAKARTA – Toyota Motor Corporation (TMC) menggelontorkan investasi senilai US$700 juta untuk meningkatkan produksi mobil sport utility vehicle (SUV) dari pabriknya di Princeton, Indiana, Amerika Serikat.
Tambahan investasi itu juga diiringi dengan penambahan 150 tenaga kerja untuk menambah produksi model Highlander. Langkah strategis ini merupakan bagian dari tambahan total investasi sebesar US$1,3 miliar. Secara total, Toyota akan berinvestasi sebesar US$13 miliar hingga 2021 di Amerika Serikat.
Strategi investasi ini diharapkan dapat menggenjot produksi SUV dan truk yang sesuai dengan minat pasar di kawasan tersebut. Hal ini juga sejalan dengan penurunan penjualan sedan yang sempat mendominasi pasar Amerika Serikat.
Tingginya permintaan SUV seperti RAV4 dan mobil hibrida pasar Amerika membuat Toyota kewalahan dalam memenuhi permintaan. Toyota akhirnya memutuskan untuk mengubah pabriknya di Kentucky dan Ontario pada tahun lalu untuk memenuhi peningkatan permintaan tersebut.
“Boleh dibilang kami kecolongan dan tidak menyadari lebih awal peralihan dari sedan ke SUV,” kata Chief Administration Officer Toyota Amerika Utara, dikutip dari Bloomberg, Selasa (21/1/2020).
Dia mengatakan bahwa investasi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi sekitar 10% menjadi 420.000 unit per tahun. Produksi akan difokuskan pada model Highlander dan sejumlah model hibrida.
Produksi model Sequoia juga akan dipindahkan dari Indiana ke Texas mulai 2022. Hal ini akan meningkatkan produktivitas pabrik di Princeton yang pada tahun lalu memproduksi sekitar 362.000 unit dari kapasitas total sebesar 383.000 unit per tahun. Produksi Highlander mencapai 74% dari total kapasitas produksi, sedangkan Sienna 24% dan Sequoia 2,5%.
“Kami mengubah rasio produksi sesuai dengan permintaan konsumen,” kata Leah Curry, Kepala Pabrik Toyota Princeton.
Produksi Sequoia juga akan dialihkan ke pabrik Toyota di San Antonia pada tahun depan. Mobil ini akan diproduksi bersama model Tundra di sana. Guna mewujudkan hal itu, model Tacoma tidak akan lagi diproduksi di sana dan akan dipindahkan ke pabrik di Meksiko.
Toyota menegaskan rencana ini tidak akan mengubah kapasitas produksi maupun kebutuhan tenaga kerja di San Antonio. Kapasitas produksi akan tetap mencapai 208.000 unit per tahun dan tidak akan ada aktivitas pemutusan hubungan kerja (PHK).
Belum jelas model apa yang akan diproduksi di San Antonio untuk menggantikan Tacoma. Sebanyak 45% dari produksi 275.000 unit Tacoma pada tahun lalu dilakukan di San Antonio. Toyota hanya mengatakan bahwa pihaknya telah menggelontorkan sekitar US$301 juta untuk mengembangkan model mobil serbaguna.