Bisnis.com, JAKARTA – PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia menyiapkan 15 model baru yang akan diluncurkan pada tahun ini dan diharapkan dapat memperbaiki penjualan yang sempat menurun pada 2019.
Pada 2019, Mercedes-Benz melego 3.344 unit kendaraan dari pabrik ke dealer, menurun 13,34% dibandingkan capaian pada tahun sebelumnya. Salah satu faktor penyebab penurunan penjualan itu adalah banyaknya model unggulan yang sudah memasuki fase akhir siklus produk.
Deputy Director Sales Operation & Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan agar tidak kembali terpuruk pada tahun ini, pihaknya akan lebih agresif dalam meluncurkan model baru pada tahun ini.
“Kami menyiapkan langkah dan strategi untuk 2020, yang pertama adalah kami akan memperluas portofolio produk kami, lebih dari 15 kendaraan baru akan diluncurkan pada tahun ini baik all new maupun facelift [perumahan minor],” katanya, Kamis (16/1/2020).
Dia mengatakan bahwa salah satu produk yang akan diluncurkan pada tahun ini adalah GLB yang bermain di segmen sport utility vehicle (SUV) kompak. Mercedes-Benz telah merilis dua model baru pada awal tahun, yakni C 180 dan Vito.
Menurutnya, peluncuran model pada tahun ini akan secara khusus menyasar peluang segmen baru di entry level, seperti segmen new generation compact car (NGCC). Segmen ini diharapkan dapat menjembatani penjualan kepada model di segmen yang lebih tinggi. Strategi ini sudah mulai terlihat melalui peluncuran C 180 dengan penyegaran terbaru. Model ini merupakan entry level di segmen konsumen C Class.
“Karena kami ingin perluas segmen dan kami belum masuk itu di segmen middle ke bawah, NGCC itu kami perkuat terus, untuk yang suka performance juga kami akan luncurkan produk baru, AMG baru juga kami akan rilis. Akan jadi kombinasi antara facelift dan model baru,” katanya.
Kariyanto juga mengatakan bahwa salah satu dari 15 model ini akan dirakit di Indonesia. Dengan demikian, total kendaraan rakitan lokal milik Mercedes-Benz yang dipasarkan di Indonesia akan menjadi tujuh model.
“Untuk penambahan CKD [completely knocked down] kami masih kaji kemungkinannya apakah akan menambah lini produksi baru atau tidak. Tapi secara umum, total kapasitas produksi kami saat ini masih memadai,” katanya.
Selain itu, dia mengatakan bahwa pihaknya juga akan kembali memperkenalkan kendaraan terelektrifikasi pada tahun ini. Adapun, untuk model EQC yang merupakan mobil listrik berbasis baterai diperkirakan baru akan diperkenalkan pada 2021, seiring dengan pemberlakuan aturan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) baru yang berbasis pada tingkat emisi kendaraan.
