Bisnis.com, JAKARTA – Ford Motor Co. mengaku kebanjiran pesanan untuk mobil listrik Mustang E-First Edition bertipe mobil utilitas sportif (sport utility vehicle/SUV).
Dikutip dari Reuters, Selasa (31/12/2019), pabrikan terbesar ke-2 di Amerika Serikat itu pertama kali memperkenalkan mobil tersebut pada 17 November 2019. Selain model tersebut, Ford juga mengatakan bahwa pihaknya masih memiliki empat varian dari March-E dalam seri First Edition.
Sejak diperkenalkan, Ford membuka pemesanan dengan deposit sebesar US$500 yang dapat dikembalikan. Namun demikian Ford tidak menyampaikan informasi lebih detail terkait pemesanan untuk mobil tersebut.
Ford hanya menyampaikan bahwa 80% konsumen di Amerika Serikat memesan March-E dengan tambahan baterai. Sementara itu, 55% konsumen memesan versi all wheel drive untuk mobil listrik tersebut.
Selain itu, Ford menyatakan bahwa lebih dari 25% pemesan berasal dari wilayah California, dan 30% konsumen memilih model March-E GT.
Mobil listrik pertama Ford ini diperkirakan akan dilego dengan harga US$60.000 per unit. Produksi mobil tersebut dibatasi hanya sebanyak 50.000 unit secara global untuk periode 12 bulan pertamanya.
March-E diharapkan dapat menjadi jalan keluar bagi Ford yang tengah menghadapi masa sulit. Pendapatan mereka berada pada level yang kurang menggembirakan. Beban operasional Ford meningkat akibat masalah kualitas produk baru yang diluncurkan tahun ini, Ford Explorer.
Sebelumnya, March-E diperkenalkan di Los Angeles pada November. Mobil ini akan diproduksi di pabrik mereka di Meksiko. Mobil ini juga akan menjadi produk mobil listrik pertama dari belasan model mobil listrik yang akan dirilis Ford pada 2022.
Investasi untuk pengembangan platform dan produksi mobil listrik Ford mencapai sekitar US$11,5 miliar. March-E yang terinspirasi dari model klasik Mustang 1960 diharapkan dapat membantu Ford bersaing dengan Tesla yang kini menjadi pemain terdepan di industri mobil listrik.