Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beban Operasional Membengkak, VW Pacu Efisiensi Pabrik di Jerman

Kepala Produksi Volkswagen Adreas Tostmann mengatakan bahwa hal itu akan dilakukan untuk menekan beban operasional sebesar US$2,2 miliar hingga 2023.
Logo Volkswagen. /REUTERS
Logo Volkswagen. /REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Volkswagen akan meningkatkan efisiensi pabriknya di Jerman agar setara dengan pabriknya di luar negeri. Hal ini diharapkan dapat menghemat biaya operasional secara signifikan.

Kepala Produksi Volkswagen Adreas Tostmann mengatakan bahwa hal itu akan dilakukan untuk menekan beban operasional sebesar US$2,2 miliar hingga 2023.

Belum lama ini, pabrikan terbesar di Jerman ini juga mengatakan akan melakukan pemangkasan sebagai imbas dari penurunan pasar kendaraan secara global diprediksi turun 5%. Kondisi ini juga dikhawatirkan masih akan berlanjut hingga tahun depan.

“Laju perbaikan [efisiensi produksi] di luar negeri ternyata lebih baik. Sementara itu, di Jerman, di luar segala kesuksesan yang telah kami raih, kami harus melakukan perbaikan,” katanya kepada Automobilcwoche seperti dikutip dari Reuters, Minggu (8/12/2019).

Pihaknya berencana melakukan penghematan produksi kendaraan Volkswagen dengan serangkaian tindakan yang meliputi auotomasi. Hal ini termasuk juga akan meliputi perampingan pada operasional logistik.

“Untuk itu, kami membutuhkan pengurangan ruang sebesar 15%, pengurangan mobil logistik sampai 60% dan yang mampu membawa 20% lebih produk,” ujarnya.

Audi yang merupakan anak usaha Volkswagen pada bulan lalu menyatakan akan merumahkan sekitar 9.500 pekerja, atau sekitar 10,6% total tenaga kerjanya hingga 2025. Langkah ini diharapkan dapat menghembat beban operasional hingga miliaran euro yang akan digunakan untuk mengembangkan produksi mobil listrik.

Daimler sebagai salah satu kompetitor Volkswagen juga menyatakan akan melakukan langkah serupa dengan mengurangi jumlah pegawainya. Pemasok komponen Contonental, Robert Bosch, dan Osram baru-baru ini juga menyatakan akan mengikuti langkah Daimler.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Galih Kurniawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler