Bisnis.com, JAKARTA - Astra-Daihatsu Motor (ADM) mengaku belum berencana melakukan penyegaran terhadap Gran Max karena pengguna kendaraan komersial lebih menuntut aspek kegunaan dibandingkan tampilan.
Daihatsu Gran Max pertama kali dirilis pada 2008 dan menjadi salah satu pilihan pikap kecil di Indonesia.
Direktur Marketing PT Astra-Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengatakan semua produk akan mendapatkan penyegaran sesuai dengan kebutuhan.
Saat ini yang paling sensitif dan meminta penyegaran adalah kendaraan penumpang khususnya sport utility vehicle (SUV).
"SUV itu mereka membeli berdasarkan riset kami salah satu pertimbangannya stylist. Kalau pembeli mobil komersial, tidak butuh stylist, mereka lebih ke fungsi, kapasitas dan ketahanan mesin cocok tidak untuk bisnis mereka," ujarnya di Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Amelia mengklaim Gran Max masih tergolong muda karena baru dipasarkan pada awal 2008 dengan penjualan sejauh ini telah lebih dari 300.000 unit.
Sejatinya, Gran Max telah mengalami beberapa penyegaran kecil untuk meningkatkan kenyamanan tetapi tidak signifikan sehingga tidak diumumkan.
Salah satu penyegaran yang dilakukan ialah ketika harus menyesuaikan dengan regulasi emisi Euro 4. Daihatsu melakukan modifikasi kecil dengan mamasang catalytic converter sehingga Gran Max bisa mengikuti aturan standar emisi Euro 4.
Jika dibandingkan dengan model pikap lain, katanya, terdapat model yang telah lebih dari 30 tahun tidak diganti modelnya. Pasalnya, konsumen pikap lebih membutuhkan fungsi kendaraan.
"Sementara kami baru pada tahun 2008, masih tergolong muda untuk kendaraan komersial," tambahnya.