Bisnis.com, TOKYO—Suzuki Motor Corporation menargetkan kenaikan pangsa pasar (market share) menjadi minimal 15 persen dari seluruh penjualan mobil berbagai segmen di Tanah Air.
Satoshi Shimizu, Department General Manager Indonesia and Thailand Automobile Department Global Automobile Marketing Suzuki Motor Corporation (SMC) mengatakan kenaikan tersebut diperoleh dari berbagai segmen mulai jenis mobil serbaguna, pick up, serta mobil kompak.
Pada 2018, Suzuki berhasil membukukan 11 persen penjualan dari seluruh penjualan mobil di Tanah Air. Adapun pada 2019, Suzuki di Indonesia yakin mampu menorehkan penjualan sebesar 12 persen.
“Kami yakin itu. Tahun depan, minimal 15 persen. Suzuki akan memasarkan model baru. Soal Jimny, kami masih belum bisa berkomentar,” katanya tanpa menyebut model baru itu, Jumat (25/10/2019).
Bagi Suzuki, menurutnya, pangsa pasar Indonesia jauh lebih baik jika dibandingkan pasar di negara Asia Tenggara lainnya.
“Thailand misalnya. Di negara tersebut, Suzuki hanya meraih pangsa pasar 2,5 persen per tahun dari seluruh penjualan mobil di negara tersebut.”
Untuk itu, tuturnya, Suzuki juga akan memperkuat basis produksi di Indonesia. “Kami sangat berharap, pabrik di Cakung dan Cikarang akan menjadi pilar produksi kami, terutama untuk memenuhi pasokan di Asia Tenggara.”
Satoshi mengatakan Suzuki akan memaksimalkan pabrik yang ada di Indonesia. Saat ini, sesuai dengan informasi yang diterima Bisnis, pabrik Suzuki masih banyak slot untuk memproduksi mobil. “Kami ingin memaksimalkannnya.”
Suzuki sangat berpeluang berkembang di Indonesia seiring dengan perkembangan ekonominya. Dari itu dia berharap, daya beli masyarakat untuk membeli mobil semakin besar.
Secara korporasi, Suzuki berusaha menempatkan Indonesia sebagai produsen pengat pilar produksi ketiga yang menopang pabrik di Jepang dan India. Di India, Suzuki bekerjasama dengan Maruti untuk mengembangkan dan memproduksi mobil.
Satoshi mengatakan, pabrik di Indonesia sangat mampu menjadi pilar produksi karena produk-produk mobil Suzuki cocok untuk Asia Tenggara, terutama Indonesia. “China dan AS tidak cocok untuk produk-produk mobil Suzuki karena kami memang fokus memproduksi mobil mini dan kompak.”
General Manager Strategic Planning Department PT Suzuki Indomobil Sales Indonesia Ei Mochizuki menambahkan, selain pasar China dan AS tidak cocok, pasar Eropa juga sudah mulai Jenuh.”
Suzuki akan memasarkan mobil, motor dan on board motor (mesin tempel untuk kapal). “On board motor juga memiliki potensi pasar yang lumayan besar,” kata Mochizuki.