Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga Acuan Turun, Multifinance Diminta Segera Merespons

Penurunan tersebut diharapkan segera diikuti oleh penurunan suku bunga kredit oleh perusahaan pembiayaan khususnya sektor otomotif.
ilustrasi./JIBI
ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Gaikindo menyambut baik penurunan suku bunga acuan atau BI 7 Days Reverse Repo Rate yang dilakukan Bank Indonesia. Penurunan tersebut diharapkan segera diikuti oleh penurunan suku bunga kredit oleh perusahaan pembiayaan khususnya sektor otomotif.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto mengatakan, Gaikindo menyambut baik penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia karena akan berdampak pada penurunan suku bunga kredit.

"Tapi ini kan tidak langsung besok turun suku bunga kredit. Tentu kami harapkan perusahaan leasing bisa meninjau kembali suku bunga mereka sehingga bisa membuat gairah masyarakat yang hendak membeli kendaraan," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (22/8/2019).

Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) dari 5,75% menjadi 5,5%. Penurunan itu dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Jongkie berpendapat, semua perusahaan leasing tentu memiliki kebijakan sendiri terkait waktu yang tepat untuk mulai melakukan penyesuaian bunga pinjaman. Dia berharap penyesuaian itu dapat dilakukan dalam tempo yang tidak terlalu lama sehingga bisa membantu konsumen yang ingin memiliki kendaraan.

Menurutnya, di sektor otomotif salah satu segmen yang paling membutuhkan suku bunga yang bersahabat ialah kendaraan niaga. Pasalnya, hampir semua pembelian kendaraan niaga seperti pikap, truk dan bus dilakukan secara kredit.

"Kendaraan niaga semuanya pakai leasing, sangat jarang ada yang membeli kendaraan niaga entah truk atau bus secara tunai," ujarnya.

Adapun, penjualan otomotif pada Januari-Juli 2019 masih melambat 13,75% ketimbang periode yang sama 2018. Pada periode ini penjualan kendaraan tercatat sebanyak  570.331 unit atau baru 52% dari target 1,1 juta unit tahun ini.

Pada segmen kendaraan niaga penjualan juga masih melambat  di mana pada semester I/2019 penjualan bus anjlok 14%, truk turun 21% dan pikap sebesar 2%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Galih Kurniawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper