Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan AMMDes kembali molor ke Oktober 2019 kendati sebelumnya dinyatakan akan dipasarkan pada Maret lalu.
Sejauh ini, PT Kreasi Mandiri Wintor Distribusi (KMWD) selaku distributor, masih mengurus administrasi untuk masuk ke e-katalog.
Direktur KMWD Reiza Tristanto mengatakan, penjualan secara resmi baru dilakukan setelah e-katalog terbit karena menyasar kementerian/lembaga/pemerintah daerah (K/L/PD). Perseroan berharap e-katalog dapat terbit pada Oktober 2019.
"Harapannya begitu [Oktober] karena KLPD enggak mungkin lewat non e-katalog," ujarnya di sela-sela acara Kemenperin AMMDes Digimodz, Senin (5/8/2019).
Adapun, pada Februari lalu, KMWD mengatakan akan memasarkan AMMDes pada Maret 2019. Kala itu, perusahaan juga sedang mengurus untuk masuk ke e-katalog.
Reiza mengatakan, terdapat dua saluran penjualan yakni melalui e-katalog dan penjualan ritel melalui KMWD. Harga Alat Mekanik Multifungsi Pedesaan (AMMDes), katanya, mulai dari Rp70 juta hingga Rp140 juta untuk aplikasi paling tinggi seperti ambulans.
Menurutnya, pada tahun pertama KMWD akan fokus untuk mengembangkan jaringan purnajual seperti servis dan suku cadang. Hal itu bertujuan, ketika AMMDes telah didistribusikan konsumen tidak mengalami masalah ketika merawat kendaraan perdesaan ini.
Menurutnya, sejauh ini terdapat banyak calon konsumen yang telah menyatakan minat untuk meminang AMMDes. Namun, perusahaan akan memasarkan jika e-katalog terbit karena menyasar pasar lembaga dan pemerintah daerah.
"Pada tahap awal di masa penetrasi, kami siapkan kapasitas produksi sampai 4.000 unit. Tapi nanti kalau memang permintaannya meningkat dengan mudah kami akan tambah kapasitas karena seluruh mesin produksi sudah bisa dibuat lokal," katanya.