Bisnis.com, JAKARTA - Tata Motors Distribution Indonesia masih enggan meramaikan pasar mobil penumpang pada tahun ini. Segmen kendaraan niaga dianggap lebih seksi dan menjanjikan ketimbang kendaraan roda empat walaupun kini penjualan keduanya tengah melandai.
Presiden Direktur Tata Motor Distribution Indonesia (TMDI) Biswadev Sengup menilai negara berkembang seperti Indonesia itu pasti lebih membutuhkan kendaraan komersial karena pembangunan infrastruktur dan ekonomi terus digalakkan.
"Menurut saya kendaraan penumpang bukan prioritas di Indonesia, karena di negara berkembang, masih banyak pembangunan. Jadi kendaraan komersial seperti truk lebih dibutuhkan," ujarnya di Jakarta, Rabu (15/5/2019).
Selain itu, moda transportasi umum seperti bus, dan MRT (moda raya terpadu) juga opsi yang tengah dikembangkan pemerintah untuk mereduksi penggunaan kendaraan pribadi.
Itulah alasan PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) berencana meluncurkan tujuh kendaraan niaga hingga akhir tahun ini dan sama sekali tidak meluncurkan kendaraan penumpang.
"Mulai dikenalkan pertama kali nanti saat GIIAS [Gaikindo Indonesia International Auto Show 2019]," imbuhnya.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan (wholesales) kendaraan sepanjang kuartal I 2019 turun 13,1% yakni di angka 253.863 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu 292.031 unit.
Bila dirinci, penjualan kendaraan penupang hanya 192.368 unit atau menurun 13,02% dari kuartal I 2018 yang mencapai 221.185 unit. Sedangkan kendaraan niaga yang terjual 61.495 unit, turun 13,2% dari periode sebelumnya 70.846 unit.