Bisnis.com, JAKARTA - Isuzu Traga berhasil menguasai 35% pasar pikap Jawa Timur hingga akhir tahun lalu. Optimisme menjadi pemimpin pasar semakin kuat karena semakin banyak perusahaan logistik yang menggunakan model ini sebagai armada angkutnya.
Perusahaan rental mobil PT Bumi Jaya Utama (Kalla Group) menjadi salah satu konsumen yang memanfaatkan Isuzu Traga sebagai armadanya. Mereka telah memasok puluhan unit Traga ke sejumlah perusahaan logistik karena menilai model ini memiliki banyak keunggulan seperti kapasitas angkut yang lebih besar.
Pimpinan Kalla Group Hassanuddin mengatakan pihaknya merekomendasikan Traga kepada kliennya, terutama perusahaan jasa pengiriman ekspres, untuk menggunakan Isuzu Traga. Kapasitas pikap Isuzu ini memungkinkan kendaraan tidak terhambat regulasi untuk masuk dalam kota.
“Kapasitas angkut dan fleksibilitas itu yang menjadi alasan J&T memilih Traga. Mobil ini bisa leluasa beroperasi di dalam kota. Kapasitasnya lebih banyak 3-4 meter kubik, soalnya sasis Traga lebih panjang, sehingga memberi ruang yang lebih besar untuk kapasitas,” ujarnya dalam pernyataan resmi yang diterima Bisnis, Minggu (31/3/2019).
Sebagai perusahaan rental, dia perlu memberikan rekomendasi berdasarkan analisa terhadap berbagai produk. Hasanuddin membandingkan Traga dengan mobil pesaing yang kini masih memimpin pasar.
Menurutnya, mobil pesaing memiliki dimensi standar Dinas Perhubungan dengan kubikasi hanya mencapai 6.529 kubik, sedangkan Traga jauh lebih besar yakni mencapai 9.759 kubik, nyaris mendekati truk engkel.
Selain itu bagi perusahaan niaga, ketersediaan suku cadang akan sangat berpengaruh pada operasional. Apalagi bagi perusahaan jasa pengiriman ekspres. Kalau ketersediaan suku cadang lama, mobil akan berhenti beroperasi dan itu sangat mengganggu. Bagi perusahaan rental, hal tersebut tentu akan menambah biaya, karena harus memberikan mobil pengganti.
Diakui, dalam beberapa bulan menggunakan Traga, pihaknya sangat puas. Persoalan tersebut bisa teratasi dengan baik. Kualitas layanan purna jual Isuzu boleh diacungi jempol.
Hal senada juga disampaikan General Manager PT Karya Niaga Abadi (J&T) Denny Lim. Menurutnya, pihaknya sangat memperhitungkan kapasitas angkut kendaraan yang digunakan. Dengan daya angkut besar, tentu akan lebih menguntungkan. Biaya operasional juga bisa direduksi.
“Dulu kami pakai merek lain, sekarang menggunakan Traga karena spesifikasi kendaraannya bisa masuk dalam kota. Regulasi perizinan juga terpenuhi untuk spesifikasi kendaraan ini. Mobil ini andal, sudah beberapa bulan kami pakai, belum ada keluhan,” tuturnya.
Saat ini, di Jawa Timur, J&T mengangkut paket sekitar 200 ton per hari. Seluruh paket itu dia angkut ke 38 kota di Jawa Timur. Setiap Traga, bisa mengangkut sekitar 1,5 hingga 2 ton. Seluruh unit beroperasi setiap hari tanpa henti.
Kendati dari sisi harga, Traga termasuk lebih tinggi dari para pesaingnya, tetapi jika dihitung dari daya angkut dan perawatan yang efisien, harga investasi di awal bisa dibilang lebih kompetitif.
Sementara itu, Regional Manager Jawa Timur PT Astra International Tbk – Isuzu, FX Mardiono Danusaputro menjelaskan, penjualan Traga di Jatim terus meningkat. Bahkan dia optimististis bisa menjadi pemimpin pasar di kelasnya dengan pangsa pasarnya sekitar 40% di Jawa Timur.
“Padahal kami mulai sejak Mei 2018, sampai sekarang sudah meraih pangsa pasar 35%. Itu sudah ajaib. Sampai akhir tahun ini kami yakin bisa nomor satu,” tambahnya.
Menurutnya, Traga produknya lebih fit. Secara volume angkut, lebih besar dari kompetitor. Selain itu, secara kekuatan kendaraan juga jauh di atas pesaing.
