Bisnis.com, BOGOR--Kementerian Perindustrian menyebutkan Ammdes akan resmi dipasarkan pada April 2019. Kendaraan Petani itu diklaim memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 70% dan dipasarkan mulai Rp70 juta.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, Alat Mekanis Multi Guna Pedesaan (AMMDes) telah diuji coba dan dipakai di beberapa lokasi seperti Muntilan, Lampung, Palu dan sekitar lokasi pabrik milik PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) di Citereup, Bogor.
"Produksi awal 3.000 unit per tahun. Sasarannya digunakan untuk pedesaan seperti untuk pertanian hingga penjernih air," ujarnya di sela-sela meninjau pabrik KMWI di Bogor, Selasa (26/3/2019).
AMMDes diproduksi oleh KMWI yang merupakan anak perusahaan PT Asta Autopars Tbk. Kendaraan desa ini dirancang untuk membantu aktvitas pertanian. Produksi AMMDes didukung lebih dari 60 industri dalam negeri sebagai pemasok komponen.
KMWI memasakan AMMDes dengan 10 aplikasi penggunaan untuk pertanian seperti pompa irigasi, genset, perontok padi, pengupas padi, pemoles beras, pengupas kopi, perontok jagung, penjernih air, pembuat es serut, dan ambulans.
Presiden Direktur KMWI Reiza Treistanto mengatakan, nilai investasi untuk produksi AMMDes sebesar Rp200 miliar. Kapasitas produksi sebesar 3.000 unit per tahun masih bisa ditingkatkan sesuai dengan permintaan pasar.
Dia menjelaskan, AMMDes dipasarkan mulai dari Rp70 juta dengan model dasar yaitu unit yang dilengkapi dengan flat deck dan fitur power take off (PTO). Harga itu di luar aplikasi tambahan.
Hingga sejauh ini. harga paling mahal ialah untuk penjernih air hingga bisa diminum konsumen harus menambah Rp70 juta lagi. Adapun, permintaan paling besar ialah AMMDes dengan aplikasi untuk padi.
"Harga sangat tergantung pada aplikasi. Kami juga bisa memasang aplikasi itu untuk konsumen dengan standar pabrik," paparnya.
Reiza menuturkan, AMMDes memiliki tingkat kandungan lokal (TKDN) sebesar 70%, sementara dari sisi jumlah komponen sekitar 90% dibuat di dalam negeri. Beberapa komponen mesin masih didatangkan dari India.
Untuk tahap awal, pemasaran AMMDes akan menyasar institusi pemerintah melalui e-katalog di LKPP. Selain itu, AMMDes akan dipasarkan juga secara retail.
"Dari uji coba, sudah banyak yang minati. Untuk petani kami akan edukasi penggunaanya melalui buku manual hingga pembuatan video tutorial dan lainnya," tambahnya.