Bisnis.com, JAKARTA - Sun Motor Group melalui PT Sentra Kreasi Niaga menghadirkan merek pemain baru di segmen kendaraan truk beban berat Sitrak C7H-40.390 6x4, yang merupakan produk hasil kolaborasi MAN truk asal Jerman dan Sinotruk asal China.
Direkrur Sun Motor Group Nugroho Tjandrakusuma mengatakan bahwa Sitrak C7H-40.390 6x4 diklim memiliki ketangguhan khas produk Eropa tetapi dengan harga yang relatif terjangkau. Sitrak C7H-40.390 6x4 diproduksi di China.
“Saat ini penjualan Sitrak masih menyatu dengan diler MAN dan dealer-dealer lain di bawah naungan Sun Motor. Jadi, para konsumen tidak perlu kawathir karena mudah untuk menemukan produk ini," ujarnya di Jakarta, Selasa (29/1/2019) malam.
Di satu sisi agen pemegang merek Sitrak di tangan PT Sentra Kreasi Niaga, di sisi lain dealernya masih menyatu dengan outlet MAN Trucks yang dikelola oleh PT Duta Putera Sumatera. Belum ada waktu pasti kapaan Sitrak akan memiliki dealer sendiri.
Digadang sebagai truk premium di kelas heavy duty truck (MDT) Sitrak memiliki banyak keunggulan. Spesifikasi produk ini sama dengan MAN TGS 40.400 6x4 yanh dibuat di Jerman. Namun karena dibuat di China dengan volume yang lebih besar maka biaya yang ditekan lebih besar yakni 30%-40% dari produk Jerman.
Nugroho, berharap produk yang dibanderol dengan harga Rp1,25 miliar ini bisa menjangkau konsumen yang membutuhkan kendaraan bertenaga besar dengan daya tahan lebih lama di jarak jauh dan muatan yang lebih banyak tetapi investasi yang lebih ekonomis atau return of investment-nya cepat.
“Produk kami sudah cukup teruji. Pertama kali diproduksi di China sejak 2011. Apalagi tahun lalu ada unit yang jalan hingga 4 juta kilometer jadi tidak lagi diragukan. Apalagi sukucadangnya dapat disubstitusi dengan sukucadang MAN,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Technical & Product Engineering Manager PT Duta Putera Sumatera Sumaryanto. Menurutnya, keunggulan Sitrak yang tidak dimiliki oleh kompetitor lainnya adalah garansi unit 1 tahun, dan tambahan 1 tahun lagi untuk driveline dengan unlimited kilometer.
Keunggulan lainnya adalah dalam Sitrak sudah disematkan sistem database yang dapat mencatat riwayat penggunaan truk. Artinya, di sana dapat dideteksi kecepatan laju truk hingga konsumsi bahan bakar.
“Dari sana dapat disimpulkan kinerja pengendara. Jarak tempuh yang jauh menjadi salah satu alasan disematkannya teknologi ini. Jadi kondisi truk dapat terkontrol,” ujarnya.
Dia menambahkan, Sitrak memiliki kelebihan lain yakni irit bahan bakar. Untuk satu liter bahan bakar, jarak yang dapat ditempuh Sitrak adalah sekitar 2,3 kilometer. Jadi, dengan daya jelajah yang jauh, konsumen akan diuntungkan dengan penghematan biaya bahan bakar.
Namun untuk mengenalkan produk baru di Indonesia tidaklah mudah. Sitrak memiliki kompetitor yang lebih dulu dikenal. Nugroho optimis secara perlahan Sitrak juga akan dikenal dan menjadi pesaing yang mumpuni di kelas HDT.
“Kami menargetkan penjualan antara 60 hingga 70 unit untuk produk Sitrak dan Sinotruk,” ujarnya.
Kemudian, dia juga memastikan kepada konsumen Sitrak untuk tidak kawathir kendati Sitrak masih “dibonceng” diler MAN truk. Dia memastikan bahwa untuk konsumen fleet, pihak Sitrak akan menyediakan pelatihan khusus untuk pengemudi baru Sitrak, termasuk mekanik dan sukucadang yang siap meluncur ke lokasi apabila terjadi kendala.