Bisnis.com, SEOUL - Hyundai Motor Company mengumumkan hasil bisnisnya untuk 2018, mencatat kenaikan 1,8% dalam penjualan kendaraan, terpacu oleh jajaran model SUV.
Total penjualan di pasar, selain Korea (Republik), meningkat menjadi 4.589.199 unit yang dipimpin oleh pertumbuhan penjualan di wilayah utama termasuk Eropa, Rusia dan Brasil. Perusahaan menjual 721.078 unit di Korea, kenaikan 4,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pendapatan penjualan tahunan mencapai KRW 97,3 triliun, yang merupakan kenaikan 0,9% dari periode yang sama tahun lalu. Nilai tukar yang tidak menguntungkan - seperti won Korea yang lebih kuat terhadap dolar AS dan melemahnya mata uang pasar berkembang - melemahkan efek positif dari bauran produk yang ditingkatkan perusahaan.
Pendapatan operasional menurun 47,1% tahun ke tahun, menghasilkan KRW 2,4 triliun. Laba bersih turun 63,8% menjadi KRW 1,6 triliun tahun-ke-tahun di tengah nilai tukar mata uang asing yang tidak menguntungkan, hasil lamban dari perusahaan afiliasi dan permintaan otomotif global yang lemah.
Pada kuartal keempat, Hyundai menjual 1.226.443 unit sementara membukukan total pendapatan 25,7 triliun KRW, dan laba operasional KRW masing-masing 501 miliar.
Hyundai berencana untuk menyelesaikan reorganisasi bisnisnya di luar negeri untuk memberikan otonomi yang lebih besar ke setiap wilayah dalam upaya untuk memacu pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan inovasi. Kantor pusat regional, dalam kerja sama erat dengan kantor pusat perusahaan, akan memainkan peran hub untuk memimpin inovasi berkelanjutan di setiap pasar dan memajukan operasi bisnis global Hyundai ke tingkat berikutnya.
Model-model baru yang menarik, termasuk SUV baru seperti Palisade, siap diluncurkan dan diharapkan dapat membantu memimpin kinerja keseluruhan perusahaan. Hyundai menargetkan penjualan tahunan 2019 sebesar 4,68 juta unit, termasuk 712.000 unit di pasar domestik Korea dan 3,97 juta unit di seluruh dunia.
Hyundai akan melanjutkan upayanya untuk terus berinovasi sebagai penyedia solusi mobilitas pintar sembari meningkatkan investasi dalam R&D dan memperluas kemitraan strategis dengan para pemimpin TIK global.
Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan perusahaan untuk memaksimalkan nilai pemegang saham dan transparansi, seorang direktur yang tidak bertanggung jawab atas perlindungan hak-hak pemegang saham akan disebutkan melalui rekomendasi pemegang saham, dalam rapat pemegang saham yang akan datang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
