Bisnis.com, JAKARTA-- Isuzu menyebutkan masa depan Panther masih tanda tanya karena perhitungan kelayakan bisnis dan pasar kendaraan serbaguna yang sangat kompetitif. Isuzu lebih mengarahkan produk kendaraan penumpang pada model sport utility vehicle (SUV) melalui Isuzu MU-X.
General Manager Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI, Attias Asril mengatakan, beberapa tahun lalu Isuzu pernah membuat blue print mengembangan Panther yang merupakan satu-satunya produk kendaraan serbaguna (multipurpose vehicle/MPV) Isuzu. Namun, tren pasar telah berubah di mana pasar MPV medium cenderung melambat karena orang beralih ke SUV.
“Kemudian ada regulasi Euro 4 pada 2021. Nah, dua poin itu, lalu kami hitung-hitung kalau ada investasi baru, Panther baru market turun, 2021 ganti mesin lagi, itu secara investasi sangat besar,” ujarnya di sela-sela peluncuran New Isuzu Giga di Jakarta, Kamis (24/1/2019).
Isuzu mencatat penjualan ritel Panther sepanjang tahun 2018 sebanyak 950 unit, turun 17,2% dibandingkan dengan capaian pada 2017 yang sebanyak 1.147 unit. Penuruan penjualan disinyalir karena ketatnya persaingan pasar MPV.
Attias melanjutkan, dengan investasi yang dikeluarkan sangat besar, maka harga Panther baru akan sangat tinggi. Hitungan kasar Isuzu, harga Panther baru bisa berada di atas harga SUV sehingga sangat tidak layak.
Dia belum bisa memastikan nasib Panther ketika Euro 4 mesin diesel berlaku pada 2021. Menurutnya, jika tidak menghadirkan mesin baru maka Panther akan terbentur regulasi.
“Isuzu itu basisnya kendaraan komersial. Kalau kami investasi mesin Panther berarti hanya untuk Indonesia karena di negara lain tidak ada varian sejenis. Kalau ada tentu investasi akan lebih ringan, tapi itulah situasinya,” tambahnya.
Harga Isuzu Panther
- Panther Grand Touring Rp325.500.000
- Panther LM SMART FF K Rp273.750.000
- Panther LS Rp303.250.000
- Panther LV FF K Rp280.750.000
Sumber: IsuzuAstra.com, 24/1/2019
