Bisnis.com, JAKARTA--Penjualan kendaraan bermotor hemat energi dan harga terjangkau (KBH2) selama 10 bulan pertama 2018 menyentuh angka 190.733 unit, turun 4,28% dibandingkan periode yang sama tahun 2017. Kecuali Daihatsu Sigra dan Honda Brio Satya, hampir semua model KBH2 mengalami penurunan.
Gabungan Industri Kendaaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat selama periode Januari-Oktober, penurunan KBH2 paling besar dialami oleh Datsun, Toyota Calya, dan Daihatsu Ayla. Mobil KBH2 atau yang lebih dikenal sebagai Low Cost Green Car (LCGC) merupakan salah satu segmen yang menyasar konsumen kelas menengah ke bawah karena merupakan kendaraan dengan harga paling terjangkau.
Dengan dinamika suku bunga pinjaman selama 10 bulan pertama 2018, nampak mulai berimbas pada penjualan LCGC. Pasalnya, konsumen segmen ini sangat sensitif dengan kenaikan harga yang pada tahun ini terpaksa dilakukan kerena depresiasi rupiah dan kenaikan suku bunga acuan.
Gaikindo mencatat, penurunan penjualan paling dalam dialami Datsun. Mobil harga terjangkau racikan
Datsun anjlok 14,74% dengan pengiriman ke diler (wholesales) sebanyak 7.415 unit. Pencapaian itu membuat Datsun hanya meraih 3,38% dari total pangsa LCGC per Oktober 2018.
Setali tiga uang, Toyota Calya juga turun 14,25%, setara dengan 53.633 unit. Pada periode 10 bulan 2017, Calya mampu dipasarkan sebanyak 62.545 unit.
Penjualan, mobil LCGC 7 kursi andalan Toyota ini sedikit berbeda dengan kembarannya Sigra, besutan Daihatsu yang mampu tumbuh 16,29% atau sebanyak 42.704 unit.
Kendati mengalami kenaikan pada LCGC 7 kursi, penjualan Daihatsu Ayla justru turun 12,49% atau hanya mampu memasarkan sebanyak 22.705 unit pada 10 bulan pertama 2018. Pada periode yang sama tahun lalu, Ayla mampu meraup penjualan sebanyak 25.946 unit.
Penjualan LCGC andalan Honda, Brio Satya E yang baru mengalami penyegaran mampu bertahan terhadap hantaman penurunan LCGC. Penjualan Brio Satya E mampu tumbuh 4,27% atau sebanyak 36.239 unit.