Bisnis.com, MAKASSAR -- Kalla Group optimistis tetap menguasai pangsa pasar otomotif di wilayah Indonesia Timur , dengan mengantongi 33% pangsa pasar hingga akhir 2018, kendati menghadapi situasi pasar yang dinamis.
Kalla Group, melalui Kalla Toyota, menjadi pemimpin pasar otomotif di seluruh area penjualan di empat provinsi di Sulawesi dengan pangsa pasar rata-rata per tahun mencapai di atas 35%.
West Region Devision Head Kalla Toyota (PT Hadji Kalla) Fery Irawan mengungkapkan apabila dibandingkan dengan tahun lalu yang membukukan pangsa pasar 38%, pangsa pasar Toyota di wilayah penjualannya memang mengalami penurunan pada tahun ini.
“Tahun ini, memang turun cukup drastis. Namun, kami tetap optimistis bisa capai 33% hingga akhir tahun atau di atas angka pangsa pasar nasional,” ujarnya, di Outlet Toyota Alauddin di Makassar, Jumat (9/11/2018).
Secara nasional, Toyota membidik penguasaan pangsa pasarotomotif sebesar 31%, meski merek ini mengalami penurunan penjualan 7,6% sepanjang semester I/2018.
Fery menuturkan penurunan pangsa pasar tersebut disebabkan sejumlah faktor, mulai dari persaingan yang kompetitif, utamanya agresivitas Mitsubishi dengan produk Xpander, dan berkembangnya pasar kendaraan komersial di segmen truk 2 ton dan pikap low.
“Potensi pasar di segmen komersial berkembang, tetapi sayangnya kami tidak memiliki produk komersial yang sedang berkembang itu, yakni truk 2 ton dan pikap low,” terangnya, didampingi Marketing and Customer First Division Head Kalla Toyota Abdul Wahab dan Kepala Cabang Toyota Allaudin Rustam Rais.
Hingga akhir tahun ini, Kalla Toyota menargetkan penjualan sebanyak 17.500 unit. Wilayah Makassar masih menjadi penyumbang terbesar penjualan otomotif Kalla Toyota dengan potensi pasar sekitar 1.500 unit per bulan.
Selain situasi pasar yang dinamis, Kalla Toyota juga dihadapkan pada tantangan koreksi permintaan dari Sulawesi Tengah (Sulteng) sebagai dampak bencana gempa bumi dan likuifaksi.
“Penjualan di Palu sekitar 350 unit per bulan, kalau Sulteng sekitar 500 unit per bulan. Gempa Palu menganggu ekonomi di daerah sekitarnya. Kami perkirakan penjualan secara total di kisaran 16.500 unit-16.700 unit tahun ini,” ucap Fery.
Sebelumnya, Presiden Direktur Kalla Group Solihin Jusuf Kalla optimistis dapat menjaga pangsa pasar di Timur Indonesia. Ada tiga perusahaan grup Kalla yang bergerak di bidang otomotif yakni PT Hadji Kalla, PT Kars Inti Amanah, dan PT Bumi Jasa Utama.
"Khusus Kalla Toyota misalnya, penguasaan pangsa pasar di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulawesi Barat (Sulbar), dan Sulteng hingga saat ini di atas 30%. Untuk ukuran perusahaan keluarga, tentu saja pencapaian ini merupakan prestasi yang harus kami jaga. Dengan 66 tahun usia Group Hadji Kalla tahun ini, membuktikan bahwa perusahaan keluarga, khususnya di Indonesia, bisa juga mampu bertahan hingga generasi ke-3 karena dijalankan dengan professional,” paparnya.
Untuk menjaga pangsa pasar di Indonesia Timur, Kalla Toyota melakukan sejumlah strategi, mulai dari optimalisasi potensi pasar model Calya, Agya dan Rush hingga mengedepankan after sales maintenance.
“Kami akan optimalkan pasar Low Cost Green Car (LCGC) di wilayah ini, selain berharap dari New Rush yang mengantongi permintaan tinggi meski suplai terbatas sehingga inden model ini sekitar 4-5 bulan,” ungkap Fery.
Lebih lanjut, Rustam Rais menambahkan pihaknya akan meluncurkan terobosan berupa layanan berbasis aplikasi untuk pemeliharaan konsumen dan mendorong penjualan. Aplikasi Kalla Friend akan diluncurkan pada kuartal II/2018, berbasis Android dan IOS.
“Ini pilot project yang kami lakukan di Toyota Allaudin. Ada Sohib Kalla untuk konsumen yang membeli unit di outlet ini dan Sahabat Kalla bagi pengguna Toyota umumnya. Kami akan berikan manfaat bagi konsumen,” sambungnya.