Bisnis.com, JAKARTA - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat Daihatsu mempertimbangkan untuk melakukan penyesuaian harga. Kenaikan harga jual kendaraan Daihatsu akan dilakukan dalam waktu dekat.
Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengatakan, kondisi depresiasi rupiah berdampak langsung dan tidak langsung terhaap biaya produksi karena sebagian material produksi masih menggunakan kurs dolar Amerika Serikat sebagai acuan.
Nilai tukar rupiah yang diprediksi tidak akan kembali ke posisi awal tahun membuat Daihatsu akan menaikkan harga dalam waktu dekat. Daihatsu sejauh ini menahan harga jual, karena tidak ingin permintaan kendaraaan menurun.
"Inilah saat yang tepat bagi masyarakat Indonesia untuk membeli mobil Daihatsu dengan harga yang lebih menguntungkan. Karena harga mobil Daihatsu akan segera naik," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (3/11/2018).
Adapun, pada awal November, Sabtu (3/11/2018) ini nilai tukar rupiah menguat ke level Rp14.981. Posisi rupiah pada awal tahun ini ialah pada level Rp13.500 kemudian terus melemah dan mencapai level tertinggi pada tahun ini Rp15.500 per dolar AS.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat kinerja Daihatsu hingga September 2018 cukup positif. Penjualan retail kendaraan Daihatsu tercatat sebanyak 144.716 unit, naik 10,48% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pencapaian itu membuat Daihatsu sebagai merek kendaraan kedua terlaris di Tanah Air atau hanya kalah dari Toyota.