Bisnis.com, JAKARTA -VinFast meluncurkan SUV pertama pada ajang Paris Motor Show 2018 dan publik berdecak kagum dengan desainnya. Mobil ini memiliki dimensi yang sama dengan BMW X5 tetapi memiliki 7 kursi. Pada SUV ini menawarkan pilihan roda belakang atau all-wheel drive dan dilengkapi dengan mesin bensin turbo 2,0 liter yang dikawinkan dengan transmisi otomatis 8-percepatan.
Desain indah VinFast tak lepas dari keterlibatan desain Italia bersama dengan insinyur dan pabrik manufaktur Jerman dan Austria untuk menyokong dua kendaraan produksi pertamanya. Tentunya dengan tangan-tangan Eropa, VinFast mengeluarkan anggaran tak sedikit.
VinFast - merupakan bagian bisnis dari konglomerat terbesar Vietnam, Vingroup - yang menginvestasikan lebih dari US$ 3,5 miliar untuk memulai industri otomotifnya. Kendaraan ini akan mulai dipasarkan sekitar 16 bulan setelah perusahaan memutuskan untuk memasuki bisnis mobil pada bulan Juni 2017.
"Untuk melakukannya dalam 24 bulan apa yang orang lain membutuhkan 36 hingga 60 bulan, kami perlu bermitra dengan yang terbaik," kata CEO VinFast, Jim DeLuca.
Bahkan DeLuca memanggil salah satu bekas orang penting di General Motors yang telah berkarir di perusahaan besar tersebut selama 37 tahun sebagai Kepala Manufaktur GlobalGM dikontrak sejak September 2017. Tugasnya: Membuat mobil dari awal dengan banyak uang tetapi waktu yang singkat.
Sedan menengah dan SUV VinFast didasarkan pada teknologi BMW dan dengan demikian memiliki proporsi yang sama dengan seri 5 dan X5. Keduanya menggunakan mesin bensin turbo empat silinder, 2,0 liter yang dilisensikan oleh BMW dan disesuaikan dengan kebutuhan VinFast oleh spesialis mesin Austria AVL. Perusahaan Jerman ZF Friedrichshafen memasok transmisi otomatis delapan kecepatan.
Pemasok Austria lainnya, Magna Steyr, bertanggung jawab atas rekayasa dan pengembangan dua model pertama VinFast, yang akan mulai diproduksi pada September 2019. Pada kapasitas penuh, pabrik gabungan kendaraan diperkirakan akan mencapai 250.000 unit per tahun. Pada 2025, perkiraan VinFast menghasilkan setengah juta kendaraan per tahun.
VinFast awalnya akan memusatkan penjualan di pasar negara terdekat di ASEAN. Bahkan, mereka menargetkan pasar ekspor ke Eropa dan Amerika Serikat tanpa angka spesifik.
Teknologi Jerman telah mulai diserap di pabrik baru senilai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 22,8 triliun, di areal seluas 500.000 meter persegi di Dinh Vu dekat Hai Phong, kota pelabuhan utama di Vietnam utara yang berjarak 80 kilometer dari ibu kota Hanoi.
Schuler memasok sebagian besar peralatan press, sementara Durr memasok cat dan Eisenmann dan EBZ ke perakitan.
Onderdil mesin mengandalkan teknologi FFG dan Grob-Werke, sementara ABB Swiss memasok sekitar 1.200 robot untuk bengkel bodi.
Pabrik pada awalnya mempekerjakan 5.000 orang. Pabrik akan memiliki tiga shift setiap hari dan beroperasi 306 hari setahun. Satu minggu kerja di Vietnam adalah 48 jam selama enam hari. Seorang pekerja pabrik menghasilkan US$ 500 atau Rp 7,6 juta hingga US$ 800 atau Rp12 juta per bulan, dalam keterangan VinFast.
Sedan menengah dan SUV mewakili fase pertama dari masuknya VinFast ke dalam pengerjaan untuk memulai dengan produk premium, diikuti oleh model yang jadi andalan.
VinFast sedang mengerjakan mengalihan teknologi dari mobil mini Opel Karl, dimulai dari yang dibangun oleh GM di Vietnam, Chevrolet Spark.
Pada Juni, VinFast menandatangani perjanjian dengan GM untuk mengambil alih pabrik mobil AS di Hanoi bersama dengan jaringan dealer dan karyawannya.