JAKARTA - Di ajang GIIAS 2017, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menyatakan, industri otomotif sudah selaras dengan tren global. Sebab, Pemerintah dan Gaikindo sudah sepakat mendorong lahirnya mobil rendah emisi (LCEV). GIIAS 2018 akan menjadi pembuktian inovasi para pabrikan.
Program low carbon emission vehicle dimulai sejak 2013 melalui pengembangan low cost and green car. Program ini terbukti telah melahirkan generasi mobil dengan harga terjangkau dan lebih ramah lingkungan karena hemat bahan bakar.
Selain berperan signifikan mendorong pertumbuhan pasar otomotif di dalam negeri, program ini juga diarahkan untuk mendorong kinerja pengapalan produk kendaraan bermotor dari Indonesia. Sejauh ini, ekspor mobil LCGC telah dilakukan oleh Suzuki , Daihatsu, dan Toyota.
Sejak tahun ini, industri otomotif telah memasuki tahap kedua program low carbon emission. Pada tahap ini industri diarahkan untuk menyajikan kendaraan bermotor yang lebih rendah lagi emisi karbonnya, bahkan zero.
“Tentu saja kami mendukung program pemerintah ini,” kata Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi dalam diskusi terbatas bertema Peta Jalan Pengembangan Kendaraan Listrik di Indonesia, Selasa (10/7).
Namun, dia mewanti-wanti agar peralihan teknologi mobil internal combution engine (ICE) ke electric vehicle (EV) harus dilakukan secara alamiah, yakni pasar yang menentukan. Yohannes mencontohkan pengalaman terbaik berupa peralihan tren mobil transmisi manual ke transmisi otomatis atau seperti peralihan mesin 2 tak ke mesin 4 tak.
Baca Juga
Selain itu, Indonesia bisa fokus mendorong penurunan emisi gas buang kendaraan dan pengurangan bahan bakar fosil melalui optimalisasi penggunaan bahan bakar gas (BBG), penggunaan bahan bakar ethanol yang telah tersedia teknologinya, penggunaan biofuel, serta adopsi standar Euro VI menuju EV.
“GIIAS 2018 akan menjadi ajang deklarasi bahwa kita [Indonesia] sudah menggunakan standar emisi Euro IV,” ujarnya.
Warih Andang Tjahjono, Presiden Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), menyatakan bahwa Toyota siap memproduksi kendaraan listriknya di Indonesia sesuai dengan peta jalan pemerintah, 2022.
Awal Juli, Toyota telah memberi dukungan studi petahapan pengembangan mobil listrik kepada Kementerian Perindustrian dan tujuh perguruan tinggi, termasuk menyerahkan 12 unit mobil hibrida dan konvensional untuk kebutuhan riset. Hal yang sama sebelumnya dilakukan oleh Mitsubishi.
Sementara BMW Group Indonesia, seperti disampaikan Head of Corporate Communications Jodie Otania, ingin menjadi pioneer kendaraan listrik di Indonesia. BMW telah bersiap-siap menyongsong era mobil listrik dengan melakukan investasi secara bertahap sejak 2014.
Seperti Toyota, BMW telah melakukan penjualan mobil listrik BMW i8. “Kami percaya kebutuhan akan mobil listrik terus meningkat dan kami sangat siap untuk menghadirkan model-model lainnya,” ujar Helena Abidin, Marketing Director BMW Group Indonesia.
Berdasarkan pengamatan BMW, kata Helena, ethical living atau eco living secara perlahan mulai menjadi bagian dari prinsip hidup konsumen Indonesia. BMW i8 yang berdesain modern dengan fitur-fitur canggihnya adalah misi pabrikan Jerman untuk memperkenalkan mobilitas ramah lingkungan di Indonesia.
Tidak hanya soal performance, industri otomotif juga berkembang pesat dalam menghadirkan inovasi terkait dengan keselamatan (safety), dan kenyamanan (comfort). “Kami menghadirkan GIIAS 2018 untuk menginspirasi publik lewat perkembangan terkini,” ujar Rizwan Alamsjah, Ketua III Gaikindo.
Bahkan, upaya mendukung evolusi peran kendaraan dalam meningkatkan kualitas kehidupan telah dimulai melalui program pra-GIIAS 2018 berupa safety and defensive driving untuk memperkenalkan teknologi keamanan mutakhir, seperti sensor pengereman otomatis, active steering system, park assist, blind spot monitoring, rear cross traffic alert, hingga lane assist.
“Ketika fitur inovatif itu dipersiapkan untuk memaksimalkan keamanan berkendara, maka faktor terpentingnya yakni pengemudi harus disiapkan untuk mendukung berfungsinya teknologi itu,” kata Rizwan.
Selain fitur keselamatan, teknologi apa lagi yang akan dipamerkan? Rizwan mengungkapkan, “Gaikindo akan mendorong anggotanya yang juga peserta GIIAS untuk menghadirkan teknologi masa depan yang mencerminkan tema Beyond Mobility, untuk menjadi inspirasi bagi para pengunjung.”
Ada berbagai program GIIAS 2018, mulai dari Beyond Mobility Area, Demo Area, Community Area, dan Test Drive & Test Ride Area serta The 13th Gaikindo Indonesia Automotive Conference (GIAC), Favorite Car, Favorite Booth, Student’s Day, Blood Donations, dan Miss Autoshow akan mengusung semangat Beyond Mobility.
Beyond Mobility Area dan Demo Area akan memperkenalkan dan mendemonstrasikan langsung fitur teknologi dari produk unggulannya, baik dari aspek safety, comfort, dan performance.
GIIAS 2018 adalah ajang pembuktian inovasi para pabrikan. Ada lebih dari 250 brand mobil penumpang, kendaraan niaga, dan industri pendukungnya yang akan unjuk gigi. ()