Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menegaskan penerapan BBM standar Euro 4 akan membantu industri otomotif meningkatkan efisiensi produksi sekaligus mendorong daya saing produksi Indonesia di pasar global.
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan saat ini pabrikan otomotif harus mengembangkan dua lini produksi yakni untuk Euro 2 yang dipasarkan di dalam negeri dan Euro 4 yang dipasarkan di luar negeri.
“Kita akan mengarah ke efisiensi produksi, bisa untuk global market,” ujarnya dalam pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (2/8/2018).
Seperti diketahui, sejauh ini mayoritas kendaraan Indonesia menggunakan BBM standar Euro 2. Pasca GIIAS, pabrikan akan mulai memproduksi kendaraan dengan standar emisi Euro 4 khususnya untuk kendaraan berbahan bakar bensin.
Menperin menuturkan adanya dua lini produksi ini turut menjadi tantangan dalam ekspor kendaraan, termasuk ke Vietnam.
“Vietnam ini masih mengganggu, masih kerja keras,” paparnya.
Seperti diketahui, kinerja ekspor kendaraan roda empat pada semester I/2018 mengalami perlambatan karena turunnya ekspor ke Vietnam.
Berdasarkan data Gaikindo, pengapalan mobil secara utuh (Completely Built Up/CBU) dari Indonesia selama Januari-Juni 2018 tercatat 110.135 unit atau lebih rendah 2,77% (3.132 unit) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 113.267 unit.
Pemerintah Vietnam telah mengeluarkan kebijakan Decree 116 yang mengharuskan kendaraan diperiksa ulang ketika masuk ke negara tersebut.