Bisnis.com, TANGERANG -- Pemerintah akan meluncurkan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (Ammdes) pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, Kamis (2/8/2018).
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya terus berupaya mengoptimalkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) guna memacu produksi Ammdes.
Saat ini, industri dalam negeri telah mampu memproduksi sebanyak 184 jenis komponen atau setara 70% dari nilai total pengembangan alat transportasi untuk penumpang dan hasil pertanian tersebut.
"Melalui konsolidasi dengan pelaku industri nasional, kami berhasil memfasilitasi dalam membangun komitmen kerja sama dengan lebih dari 70 industri yang siap menjadi pemasok komponen Ammdes, di mana sebagian besar adalah Industri Kecil dan Menengah (IKM)," paparnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Kamis (2/8).
Pengembangan Ammdes juga disebut sejalan dengan semangat Nawacita guna membangun Indonesia dari pinggiran, serta mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis.
Oleh karena itu, Ammdes dirancang dengan fungsi multiguna, tidak hanya untuk alat transportasi membawa hasil-hasil pertanian dari desa ke kota, tetapi juga bisa sebagai alat produksi untuk meningkatkan produktivitas pertanian di perdesaan.
Dengan fungsi multiguna tersebut, Ammdes dapat membantu Kelompok Usaha Bersama (KUB), Koperasi, Gapoktan, Bumdes dan kelompok petani atau nelayan lainnya untuk mengangkut dan memproduksi hasil panennya, memperlancar penyediaan sarana produksi, serta mempercepat distribusi barang antara kota dan desa.
Ammdes dilengkapi dengan spesifikasi teknis khusus agar dapat mengakses daerah-daerah yang selama ini pembangunan infrastrukturnya tertinggal. Dengan akses yang lebih bagus, akan menstimulus kegiatan ekonomi di wilayah tersebut sehingga mengurangi ketimpangan antara desa dan kota.
Selain dampak positif di bidang ekonomi, program Ammdes diklaim akan membuka peluang bagi pelaku industri untuk menguasai kemampuan bidang penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D), terutama rancang bangun dan teknologi desain.
"Penguasaan teknologi ini sangat penting sebagai landasan pengembangan dan kemandirian industri dalam negeri ke depan," tegas Menperin.
Dia menambahkan pihaknya berkomitmen memacu industri otomotif nasional untuk terus mengembangkan kendaraan yang mengikuti teknologi terkini dan selera konsumen saat ini.
"Agar bisa berkompetisi di pasar global, produk otomotif harus memenuhi aspek keamanan, kenyamanan, hemat bahan bakar, ramah lingkungan, serta memiliki harga terjangkau," ucap Airlngga.
Langkah strategis tersebut telah disiapkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui peta jalan pengembangan industri otomotif nasional, termasuk di dalamnya terdapat pelaksanaan program kendaraan rendah emisi karbon atau Low Carbon Emission Vehicle (LCEV).
"Sasaran ini tidak terlepas dari komitmen pemerintah untuk dapat menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca (CO2) sebesar 29% pada 2030 sekaligus menjaga keamanan energi, khususnya di sektor transportasi darat," imbuhnya.