Bisnis.com, JAKARTA—Badan Standarisasi Nasional (BSN) mengklaim telah menyelesaikan dua komponen Standar Nasional Indonesia (SNI) kendaraan listrik dari target 15 komponen. Kedua SNI itu ialah manajemen kendaraan listrik dan baterai listrik.
Hendro Kusumo, Kepala Bidang Lingkungan dan Serbaneka (BSN) mengatakan bahwa BSN menggandeng beberapa universitas untuk menyelesaikan standarisasi komponen kendaraan listrik. Standarisasi menurutnya masih terus dilakukan sejalan regulasi yang tengah disiapkan pemerintah.
“Ada 15 SNI, yang sudah diproses itu sistem manajemen dan baterai listrik. Sistem manajemen terkait proses produksi di mana produsen harus memenuhi itu sehingga produknya seragam dan hasil bagus, kemudian baterai. Yang lain masih diidentifikasi,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (12/7/2018).
Hendro mengatakan bahwa standar mobil listrik bisa saja menggunakan standar internasional dengan beberapa modifikasi sesuai dengan kondisi dalam negeri. Standarisasi itu bisa sama dengan standar global ataupun lebih tinggi.
Sebelumnya, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika mengatakan bahwa standarisasi kendaraan listrik akan mengadopsi standar United Nation Regulation. Alasannya, proses standarisasi menjadi lebih cepat dan kendaraan listrik nasional dapat menyasar pasar global.
Dia menjelaskan saat ini pemerintah lebih berorientasi pada pasar global. Pasar domestik menjadi basis produksi sehingga ketika memenuhi skala ekonomis, produk yang dihasilkan menjadi lebih kompetitif. “Adopsi jauh lebih cepat, secara regulasi internasional bisa buat ekspor,” ujarnya Rabu (11/7/2018) malam, di Jakarta.
Baca Juga
Wahyu Purbowasito Setyo Waskito, Kepala Pusat Sistem Penerapan Standar, Badan Standarisasi Nasional (BSN), mengatakan bahwa adopsi standarisasi global dilakukan dengan beberapa penyesuaian untuk di dalam negeri sesuai dengan kesepakatan bersama.
“Sisi teknisnya nanti dari komite teknis yang berisi akademisi, perwakilan produsen, perwakilan regulator dan perwakilan konsumen,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (12/7).
Wahyu menyampaikan bahwa BSN fokus untuk melakukan standarisasi komponen kendaraan listrik. Saat ini BSN memberikan perhatian lebih kepada charging station karena sudah sangat dibutuhkan. “Selain baterai, ada controler, dan dalam waktu dekat yang didorong itu charging station-nya. Inti itu," tambahnya.