Bisnis.com, JAKARTA – Uni Eropa (UE) memperingatkan pemerintah Amerika Serikat (AS) bahwa penerapan tarif impor untuk mobil dan suku cadang mobil dapat merugikan industri otomotifnya sendiri.
Tak hanya itu, pemberlakuan tarif juga dapat mendorong aksi balasan oleh mitra-mitra dagangnya terhadap ekspor AS senilai US$294 miliar.
Dalam dokumen setebal 10 halaman yang diajukan kepada Departemen Perdagangan AS Jumat lalu (29/6/2018), seperti dikutip Reuters, Uni Eropa menyatakan pengenaan tarif terhadap mobil dan suku cadang mobil tidak dapat dibenarkan dan tidak masuk akal secara ekonomi.
Pada 23 Mei, Departemen Perdagangan meluncurkan penyelidikannya, atas dasar keamanan nasional, berdasarkan instruksi Presiden Donald Trump, yang telah berulang kali mengritik UE atas surplus perdagangannya dengan Amerika Serikat dan karena bea impor yang lebih tinggi pada mobil.
Uni Eropa memiliki tarif sebesar 10%, dibandingkan dengan 2,5% untuk mobil yang memasuki Amerika Serikat.
Pekan lalu, Trump mengatakan bahwa pemerintah sedang menyelesaikan studi serta menyarankan agar pemerintah AS segera bertindak, karena sebelumnya mengancam akan memberlakukan tarif 20% terhadap semua mobil yang dirakit Uni Eropa.
Uni Eropa diketahui mengekspor mobil senilai 37,4 miliar euro (US$43,6 miliar) ke AS pada 2017, sedangkan AS mengekspor mobil senilai 6,2 miliar euro ke Uni Eropa.
Uni Eropa mengatakan bahwa untuk beberapa barang, seperti truk, bea masuk AS lebih tinggi.
Dalam pengajuannya, UE mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Uni Eropa membuat hampir 2,9 juta mobil di Amerika Serikat, mendukung 120.000 pekerjaan atau total 420.000 jika menyertakan diler mobil dan pengecer suku cadang mobil.
Impor disebut tidak menunjukkan peningkatan dramatis dalam beberapa tahun terakhir dan sebagian besar tumbuh bersama ekspansi pasar mobil AS secara keseluruhan, dengan meningkatnya permintaan yang tidak dapat dipenuhi oleh produksi domestik.
Dalam dokumen yang sama dijelaskan bahwa pengenaan tarif terhadap mobil dan suku cadang mobil dapat merugikan produksi otomotif AS, dengan adanya beban biaya lebih tinggi pada produsen-produsen AS.
Uni Eropa telah menghitung bahwa tarif sebesar 25% akan memiliki dampak negatif awal senilai US$13-14 miliar terhadap produk domestik bruto AS tanpa perbaikan pada neraca berjalan.
Dengan asumsi langkah-langkah balasan yang diambil sebagai respons atas tarif impor AS terhadap baja dan aluminium, ekspor AS hingga senilai US$294 miliar atau sekitar 19% dari keseluruhan ekspor AS disebutkan dapat terpengaruh.