Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Angkutan Perdesaan, Kemenperin Targetkan TKDN Minimal 70%

Tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dalam produksi Alat Mekanis Multiguna Perdesaan (AMMDes) ditargetkan minimal 70%.
Anggara Pernando
Anggara Pernando - Bisnis.com 28 Juni 2018  |  02:35 WIB
Angkutan Perdesaan, Kemenperin Targetkan TKDN Minimal 70%
Ilustrasi angkutan perdesaan - Istimewa/Oliver Spalt

Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dalam produksi Alat Mekanis Multiguna Perdesaan (AMMDes) ditargetkan minimal 70%.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menuturkan berdasarkan laporan yang dia terima, industri dalam negeri telah mampu memproduksi 185 komponen alat transportasi untuk penumpang dan hasil pertanian tersebut.

“Melalui konsolidasi dengan pelaku industri nasional, kami berhasil memfasilitasi dalam membangun komitmen kerja sama dengan lebih dari 70 industri yang siap menjadi pemasok komponen AMMDes, di mana sebagian besar adalah industri kecil dan menengah (IKM)," kata Airlangga melalui keterangan tertulis yang dikutip Rabu (27/6/2018).

Airlangga mengatakan sejumlah manufaktur yang akan memproduksi alat angkut bagi penduduk desa ini telah memasuki tahap uji lapangan. Salah satunya adalah PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (PT KMWI), yang menjadi bagian dari Astra Internasional.

“AMMDes ini akan di-launching pada pagelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 yang rencananya dibuka oleh Bapak Presiden Joko Widodo," kata Menperin.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Harjanto menyampaikan sesuai dengan filosofinya, AMMDes dirancang dengan fungsi multiguna. Lingkup ini meliputi fungsi transportasi untuk memobilisasi hasil-hasil pertanian dari desa ke kota, serta fungsi alat produksi untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

"Dengan fungsi multiguna tersebut AMMDes dapat membantu kelompok usaha bersama (KUB), koperasi, Gapoktan, BUMNDes, dan kelompok petani atau nelayan lainnya untuk mengangkut dan memproduksi hasil panennya, membantu memperlancar penyediaan sarana produksi serta membantu mempercepat distribusi barang antara kota dan desa," paparnya.

AMMDes dilengkapi spesifikasi teknis khusus untuk dapat mengakses daerah-daerah yang selama ini pembangunan infrastrukturnya tertinggal. Dengan akses yang lebih bagus akan menstimulus kegiatan ekonomi di wilayah tersebut sehingga mengurangi ketimpangan antara desa dan kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

angkutan perdesaan
Editor : M. Syahran W. Lubis

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top