Bisnis.com, JAKARTA — Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia mencatat penurunan penjualan ritel kendaraan niaga bus mencapai 20,70% pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan penjualan ritel kendaraan niaga truk sepanjang kuartal pertama tahun ini.
Gaikindo mencatat, total penjualan ritel kendaraan niaga bus hanya mencapai 908 unit sepanjang Januari-Maret 2018. Sementara itu, penjualan pada periode yang sama tahun lalu mencapai 1.145 unit.
Bus dengan GVW 5—10 ton dan 10—24 ton masing-masing tercatat minus 20,30% dan 21,83% pada tiga bulan pertama tahun ini dibandingkan Januari-Maret 2017.
Berbeda dengan bus berukuran GVW 5—10 ton dan 10—24 ton, kendaraan niaga bus dengan ukuran GVW di atas 24 ton mengalami pertumbuhan 37,5%, dari 8 unit menjadi 11 unit pada kuartal pertama tahun ini.
Sementara itu, masih dalam data Gaikindo, total penjualan ke diler atau wholesales kendaraan niaga bus pada kuartal pertama tahun ini juga menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Gaikindo mencatat, total wholesales kendaraan niaga bus pada kuartal pertama tahun ini mencapai 956 unit atau lebih rendah 264 unit dibandingkan dengan Januari-Maret 2017, yakni 1.220 unit.