Bisnis.com, JAKARTA – Regulator transportasi Manila mengatakan perusahaan jasa transportasi dalam jaringan Go-Jek hendak ekspansi ke Filipina, mengutip Reuters, Senin (23/4/2018).
Kabar ini disiarkan beberapa hari setelah Uber Technologies Inc menutup bisnis di sana sebagai bagian dari kebijakan hengkangnya perusahaan dari Asia Tenggara.
Aileen Lizada, Land Transportation and Franchising Regulatory Board (LTFRB) Filipina, mengatakan kepada Reuters bahwa eksekutif Go-Jek telah meminta pertemuan dengan regulator pekan depan. Namun juru bicara Go-Jek masih enggan berkomentar.
Baca Juga
Pada bulan Maret Go-Jek, termasuk Alphabet Inc, Holdings Ltd Singapura dan China Tencent Holdings Ltd sebagai investor, ditetapkan untuk mengumumkan ekspansi pertamanya ke negara lain di Asia Tenggara dalam beberapa minggu ke depan.
Langkah ini dilakukan beberapa minggu setelah Uber menjual bisnis di Asia Tenggara kepada kompetitor Go-Jek, Grab. Aksi korporasi itu dilakukan karena bisnis di kawasan ini tercatat merugi.
Regulator transportasi Filipina pekan ini telah menyetujui akreditasi perusahaan-perusahaan yang serupa, Hype Transport Systems Inc, HirNa Mobility Solutions Inc dan Golag Inc untuk memacu persaingan. Agen transportasi negara itu membatasi jumlah kendaraan ride sharing sebanyak 65.000 unit untuk semua merek dan meninjau angka tersebut setiap tiga bulan.