Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BMW Indonesia Berharap Dampak Positif IEU-CEPA

Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) telah memasuki putaran keempat. BMW Group Indonesia, sebagai merek otomotif asal Jerman berharap hasil perundingan berdampak positif bagi perusahaan.
Karyawan merakit kendaraan All-new BMW Seri 5 , di Jakarta , Rabu (2/9)./JIBI-Endang Muchtar
Karyawan merakit kendaraan All-new BMW Seri 5 , di Jakarta , Rabu (2/9)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) telah memasuki putaran keempat. BMW Group Indonesia, sebagai merek otomotif asal Jerman berharap hasil perundingan berdampak positif bagi perusahaan.

Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia Jodie O'tania menilai IEU-CEPA mungkin akan memudahkan transfer teknologi. “BMW adalah perusahaan Jerman, kalau sudah terjalin akan banyak manfaatnya,” katanya.

Jodie melanjutkan hingga saat ini kepanjangtanganan BMW di Indonesia belum bisa melihat secara konkret manfaat IEU-CEPA dari kaca mata bisnis. Perusahaan menunggu hasil resmi perundingan.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pasar dalam negeri dikuasai oleh merek otomotif Jepang. Pabrikan yang bukan berasal dari Negeri Sakura, misalnya Eropa belum memiliki banyak kesempatan.

Sejak 2012, Jepang mendominasi lebih dari 95% pasar mobil Tanah Air. Bahkan pada tahun lalu mencapai 98%.

Sementara itu porsi mobil Eropa terus mengecil. Kontribusinya terhadap pasar kendaraan bermotor roda empat belum sampai 1%.

Diberitakan Bisnis sebelumnya, Uni Eropa menilai kawasan Asia Tenggara merupakan mitra perdagangan Uni Eropa terbesar keempat. Pada 2016, total perdagangan barang antara Uni Eropa dan Asean mencapai 208 miliar euro.

Levente Albert, Counsellor Economic and Trade Section, EU Delegation to Indonesia, mengatakan beberapa negara di kawasan sudah menjadi mitra dagang, seperti Singapura dan Vietnam.

Negosiasi perjanjian perdagangan EU dengan Malaysia telah memasuki tahap ketujuh pada April 2012 dan belum berlanjut. Kemudian dengan Thailand berada di tahap keempat pada April 2014."Indonesia progressnya cukup baik," katanya.

Kedua belah pihak menargetkan negosiasi ini diharapkan rampung pada 2019. Albert menambahkan perjanjian perdagangan ini perlu menciptakan kesempatan ekonomi.

Selain itu dia menjelaskan perjanjian harus menghasilkan kesepatakan yang kkomprehensif meliputi pertukaran barang atau akses pasar hingga investasi.

IEU-CEPA putaran keempat dilaksanakan di Solo, Jawa tengah pada 19-23 Februari 2018. Selanjutnya perundingan IEU CEPA putaran kelima akan digelar di Brussel, Belgia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper