Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja ekspor PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) pada tahun ini menunjukkan peningkatan. Dari data yang dirilis perusahaan, total ekspor kendaraan utuh atau completely built up (CBU) hingga September lalu mencapai 150.400 unit.
Capaian tersebut naik sebesar 22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Volume ekspor didominasi produk segmen sport utility vehicle (SUV) Fortuner sebanyak 52.500 unit, low multipurpose vehicle (LMPV) Avanza 36.100 unit, serta sedan Vios yang mencapai 20.700 unit.
Kinerja ekspor Toyota hingga bulan ke sembilan tahun ini telah melampaui target ekspor yang dipatok hingga akhir tahun. Perusahaan tersebut menargetkan target kenaikan ekspor CBU hingga akhir tahun sebesar 10%.
Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT TMMIN Bob Azzam menjelaskan, kenaikan ekspor itu disebabkan oleh membaiknya ekonomi yang ditopang naiknya harga minyak di destinasi utama yakni kawasan Timur Tengah.
“Sekarang pemerintah di Timur Tengah terutama Arab Saudi lagi agresif untuk meningkatkan ekspor kita. Arab menyumbang 35% dari total ekspor kami. Sedangkan kawasan Timur Tengah menyumbang 50% dari total ekspor,” kata dia di Jakarta, Rabu (11/10/2017).
Bob menambahkan, peningkatan ekspor itu juga ditopang oleh kemunculan generasi terbaru dari Fortuner dan Vios. “November-Desember tahun lalu ekspor dua model ini tertunda karena ada pembaruan,” imbuhnya.
Baca Juga
Selain kendaraan utuh, Toyota juga mengekspor kendaraan terurai alias completely knock down (CKD). Secara total, ekspor CKD mencapai 35.600 unit, mesin bensin lebih dari 99.850 unit, mesin ethanol sebanyak lebih dari 7.350 unit, dan komponen kendaraan sekitar 76,6 juta buah.
Sementara itu, sejak tahun lalu Toyota Indonesia telah menambah dua produk untuk pasar ekspor yakni Sienta dan engine R-NR. Jumlah ekspor unit engine R-NR yang dilakukan Toyota Indonesia sepanjang tahun 2017 cukup signifikan dengan mencatatkan 74.600 unit.