Bisnis.com, LONDON - Produsen mobil mewah asal Inggris Aston Martin akan memperluas penguasaan pasar di kawasan Amerika Serikat dan Jepang, sebagai upaya untuk menyeimbangkan penjualan setelah Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa.
Saat ini, sekitar 20% dari produk Aston Martin telah dipasarkan di Amerika Serikat, dan sekitar 15% dipasarkan di Eni Eropa. Pasar di benua biru diprediksi akan terpangkas setelah peristiwa Brexit.
Chief Executive Andy Palmer mengatakan, perusahaan telah melakukan antisipasi dengan melakukan strategi untuk mendorong permintaan di pasar Amerika Serikat.
Baca Juga
"Kami memutuskan untuk menginvestasikan uang dalam pemasaran di Amerika Serikat," katanya seperti dikutip dari Reuters, Sebin (28/8/2017).
Dia menambahkan, langkah tersebut dilakukan untuk meminimalisasi ketergantungan perusahaan terhadap pasar Uni Eropa. "Kami juga melakukan strategi untuk memperluas pasar di Jepang," ujarnya.
Aston Martin menargetkan kenaikan penjualan di pasar global sebesar 30% dari capaian tahun lalu menjadi sebanyak 5.000 unit sepanjang tahun ini.