Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Wacana Pembatasan LCGC, Ini Usulan Gaikindo

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, Gaikindo, meminta kepada pemerintah untuk meningkatkan sarana dan prasarana penunjang penggunaan transportasi massal ketimbang membatasi penjualan kendaraan low cost green car, LCGC.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, Gaikindo, meminta kepada pemerintah untuk meningkatkan sarana dan prasarana penunjang penggunaan transportasi massal ketimbang membatasi penjualan kendaraan low cost green car, LCGC.

Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto menjelaskan, sarana penunjang itu antara lain bus penghubung dari kompleks perumahan warga menuju halte Transjakarta terdekat, serta tempat parkir umum dengan kapasitas besar di kawasan terminal transportasi massal.

"Untuk mencapai halte terdekat warga butuh transportasi. Jadi bisa disediakan dua sarana itu untuk mengendalikan peredaran mobil murah di titik-titik tertentu," jelasnya kepada Bisnis, Jumat (25/8/2017).

Menurutnya, yang bisa mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi massal adalah dengan meningkatkan kenyamanan, keamanan, serta keterjangkauan baik dari sisi harga maupun jarak dari moda transortasi yang saat ini ada.

"Pekerjaan rumah pemerintah adalah bagaimana caranya membuat transportasi massal itu menjadi menarik. Kalau masyarakat tertarik tentu peredaran mobil akan berkurang," ujarnnya.

Kemarin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berencana melakukan diskusi khusus dengan produsen mobil terkait pembatasan mobil-mobil murah di dalam negeri.

Budi mengatakan, kepemilikan kendaraan di Indonesia yang terlalu mudah termasuk yang akan didiskusikan dengan produsen mobil.

Saat ini, dia menjelaskan, pemerintah memiliki dua langkah yang perlu didorong dan menjadi keharusan untuk mengurai kemacetan di wilayah Jabodetabek. Dua langkah tersebut, yakni pengaturan waktu operasional kendaraan dan mempromosikan penggunaan kendaraan umum berskala besar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper