Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan BMW Belum Siap Jual i3

BMW Group Indonesia mengatakan belum siap menjual BMW i3. Hal ini berbeda dengan optimisme perusahaan saat secara resmi mulai menjual BMW i8.
Karen Lim, President Director BMW Group Indonesia (kiri) dan Jodie O'tania, Vice President Corporate Communication BMW Group Indonesia (kanan) bersama BMW i3 di GIIAS 2017 ICE BSD, Tangerang, Jumat (18/8/2017)./ Bisnis.com - Muhammad Khadafi
Karen Lim, President Director BMW Group Indonesia (kiri) dan Jodie O'tania, Vice President Corporate Communication BMW Group Indonesia (kanan) bersama BMW i3 di GIIAS 2017 ICE BSD, Tangerang, Jumat (18/8/2017)./ Bisnis.com - Muhammad Khadafi

Bisnis.com, TANGERANG – BMW Group Indonesia mengatakan belum siap menjual BMW i3. Hal ini berbeda dengan optimisme perusahaan saat secara resmi mulai menjual BMW i8.

Jodie O'tania, Vice President Corporate Communication BMW Group Indonesia mengatakan bahwa BMW i3 berbeda dengan BMW i8. Keduanya dirancang untuk mobilitas masa depan yang ramah lingkungan. Namun BMW i3 menggunakan listrik murni. Tidak seperti BMW i8 yang masih menggunakan teknologi hybrid atau menggabungkan tenaga baterai dan mesin bensin konvensional untuk melaju.

"Mobil listrik murni itu untuk dibawa ke Indonesia perlu bangun awareness [kesadaran] dahulu. Infrastruktur juga harus benar-benar siap," kata Jodie di GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) 2017 ICE BSD, Tangerang, Jumat (18/8/2017).

Kendati i3 memiliki mesin yang berfungsi menkonversi bensin menjadi listrik, tetapi hampir 70% jarak tempuh mobil ini menggunakan baterai yang dapat diisi ulang. Jarak tempuh total baterai mobil ini dalam kondisi jalan lancar 350 Km, yang didapat dari listrik murni 200 Km dan konversi bensin menjadi listrik 100 Km.

Motor listrik yang digunakan BMW i3 menghasilkan tenaga 170 hp dan torsi maksimum 250 Nm. Akselerasi mobil ini 0—100 Kmpj dalam 7,2 detik. Kendaraan ini pun diklaim BMW menghasilkan performa kendaraan sport yang umumnya dihasilkan mobil dengan mesin konvensional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper