Bisnis.com, CIKARANG - Konten lokal menjadi tantangan produsen kendaraan bermotor untuk meningkatkan daya saing di pasar global.
Pasalnya, hingga saat ini mayoritas bahan baku komponen kendaraan masih didatangkan dari luar negeri.
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono menjelaskan, semakin besar tingkat kandungan lokal yang digunakan maka daya saing produk ekspor akan semakin tinggi.
"Tantangan ekspor kita adalah daya saing. Daya saing itu hubungannya dengan biaya manufaktur. Impor di sektor hulu industri masih tinggi, makanya harus diperkutan konten lokal," katanya di sela-sela peluncuran program vokasi di Cikarang, Jumat (28/7/2017).
Dia menambahkan, importasi bahan baku akan membebani ongkos produksi. Sebab pembayaran dalam pembelian bahan baku itu menggunakan mata uang dollar AS, sementara nilai tukar rupiah masih sangat fluktuatif.
TMMIN sendiri terus berupaya untuk memperkuat kandungan lokal sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing di pasar global. Daya saing ini akan berpengaruh terhadap mminat negara tujuan ekspor terhadap produk yang dipasarkan.
Baca Juga
"Contohnya Vios yang kami ekspor ke Arab Saudi. Di sana untuk kelas Vios ada dua model, dari kami dan model lain. Porsinya sama-sama 50%. Ini kalau daya saing bisa ditingkatkan penguasaan pasar akan lebih besar," ujarnya.
Selain pasar global, daya saing juga diperlukan untuk memperluas penguasaan pasar di dalam negeri. Apalagi, Indonesia merupakan pasar terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Dia berharap, ke depan pemerintah bisa berupaya untuk memperkuat daya saing sehingga pasar domestik bisa dikuasai oleh industri lokal, serta mampu menjangkau pasar global lebih besar.
"Jadi harus memperkuat market dalam negeri juga. Kalau market dalam negeri kuat tentu efisiensi produk dalam negeri juga kuat. Nah itu menciptakan peluang untuk ekspor," ujarnya.