Bisnis.com, CIKARANG - Pemerintah kembali meluncurkan program vokasi yang link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri guna menghasilkan tenaga kerja terampil sekaligus meningkatkan kinerja sektor industri dalam negeri.
Provinsi Jawa Barat menjadi pilihan tahap ketiga, setelah sukses digelar di Jawa Timur serta Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Dalam peluncuran kali ini, Kementerian Perindustrian menggandeng salah satu perusahaan otomotif nasional, PT Astra Otoparts Tbk. dalam program vokasi di Jawa Barat. Grup Astra sejak 2009 telah membina SMK sebagai bagian dari program kontribusi sosial.
Hingga akhir tahun lalu, Grup Astra telah membina sebanyak 1.290 SMK dengan rincian PT Astra Daihatsu Motor 652 SMK, PT Astra Daihatsu Motor 87 SMK, Astra Otoparts 401 SMK, United Tractors 89 SMK, Politeknik Manufaktur Astra 20 SMK, dan Astra International 41 SMK.
Program pendidikan vokasi ini merupakan pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri yang diinisiasi oleh Kementerian Perindustrian. Tujuannya, untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia.
"Program ini ditujukan untuk merevitalisasi dan mengembangkan SMK, agar dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap kerja serta untuk meningkatkan peran perusahaan dalam mengembangkan pendidikan vokasi yang berorientasi industri," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam acara tersebut, Jumat (28/7/2017).
Pemerintah menargetkan, akan menyasar sebanyak 1.775 SMK hingga 2019 mendatang yang meliputi 845.000 siswa yang ditargetkan dapat bekerjasama dengan 355 perusahaan.
Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen mengatakan kualitas tenaga kerja menjadi kunci sukses bagi pelaku industri untuk bersaing dan berkompetisi.
"Saat ini industri tidak bisa hanya mengandalkan sisi keilmuan saja, akan tetapi harus juga mempertimbangkan sisi keterampilan dari tenaga kerja," ujarnya.