Bisnis.com, WASHINGTON—Honda Motor Co mengonfirmasi keterkaitan kantong udara buatan Takata Corp yang bermasalah dengan 11 kematian di Amerika Serikat, termasuk satu insiden yang melibatkan kendaraan produksi pabrikan Jepang ini.
Honda, seperti dikutip dari Reuters pada Senin (10/7/2016), menyebutkan bahwa insiden di Florida, AS pada Juni 2016 terjadi ketika kantong udara pecah saat seseorang memperbaiki Honda Accord produksi 2001. Korban meninggal dunia sehari setelah insiden.
Kantong udara dapat meledak dan melontarkan pecahan logam di dalam kendaraan yang menggunakannya.
Setidaknya 17 korban meninggal dan 180 lainnya luka-luka akibat kecelakaan yang terjadi karena ledakan kantong udara Takata. Ini menyebabkan penarikan ulang produk secara besar-besaran yang pernah terjadi di industri otomotif. Hasilnya, Takata mengajukan pailit pada bulan lalu.
Honda Accord termasuk ke dalam barisan kendaraan yang menggunakan kantong udara Takata. Tercatat ada lebih dari 300.000 unit kendaraan Honda Accord. Honda mengatakan bahwa pemilik kendaraan yang terdaftar telah menerima setidaknya 12 pemberitahuan recall, tetapi tidak pernah mendapat perbaikan seperti yang direkomendasikan.
Tahun lalu, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Amerika (National Highway Traffic Safety Administration/NHTSA) mendesak produsen mobil untuk menghentikan kendaraan yang tidak aman sampai mereka diperbaiki. NHTSA mengatakan model Honda dan Acura tahun 200—2003 berpotensi hingga 50% dapat mengalami kantong udara pecah saat kecelakaan terjadi.
Dari insiden yang terkait dengan kantong udara Takata, 16 terjadi di kendaraan Honda sejak Mei 2009, termasuk lima di Malaysia. Sementara itu ada satu insiden lain yang terjadi di kendaraan Ford Motor Co di South Carolina pada Desember 2015.
Scott Caudill, Chief Operating Officer TK Holdings, unit Takata di AS, mengatakan perusahaannya mengalami kebangkrutan karena menghadapi klaim yang tidak dapat diatasi. Akibat recall, perusahaan berutang miliaran dolar kepada produsen mobil seluruh dunia. Hingga 2019, Takata akan menarik kembali produk kantong udara di 125 juta unit kendaraan secara global, termasuk lebih dari 60 juta di AS.