Bisnis.com, JAKARTA - Segmen truk dan Sport Utility Vehicles (SUV) tercatat berkontribusi tinggi terhadap angka penjualan otomotif di pasar AS pada periode Juni 2017.
Kedua segmen yang memiliki banderol harga lebih tinggi dibandingkan segmen model lainnya tersebut diharapkan dapat "menyelamatkan laba" para produsen otomotif di tengah proyeksi penurunan penjualan di tahun ini dibandingkan catatan penjualan tahun lalu.
Perusahaan raksasa otomotif asal Jepang, Toyota Motor Corp, mencatat lonjakan pengiriman model Toyota RAV4 hingga 25%, sementara Honda Motor Co membukukan kenaikan 35%, berdasarkan data Autodata Corp.
Kenaikan penjualan model SUV tersebut turut mendongkrak saham sejumlah perusahaan otomotif seperti Toyota, Honda, dan Nissan Motor Co.
“Pasar bertahan dengan sangat baik,” jelas Michelle Krebs, Senior Analyst di Autotrader, sebuah situs jual-beli kendaraan.
“Tahun lalu, kami telah memperkirakan adanya penurunan seperti ini dan kami sudah mendapatkan satu tahun tambahan kenaikan penjualan, jadi secara keseluruhan penjualan masih sangat kuat,” tambahnya.
Baca Juga
Sebagian besar produsen otomotif melaporkan penjualan yang lebih baik selama periode Juni yang didongkrak oleh penjualan model truk dan SUV setelah mengalami penurunan selama lima bulan berturut-turut.
Rendahnya tingkat pengangguran, meningkatnya kepercayaan konsumen serta peningkatan tak terduga terhadap pesanan di sejumlah pabrik di AS menunjukkan bahwa perekonomian dinilai cukup kuat untuk menjaga penjualan kendaraan tetap bergerak naik meski sedikit merosot dari performa tahun lalu.
Secara keseluruhan, penjualan industri otomotif AS melemah 3% di periode Juni 2017 menjadi 16,5 juta unit dibandingkan periode Juni 2016 yang mencatat 16,8 juta unit.
“Kami cukup optimis mampu mengubah arah di semester kedua,” ungkap Bill Fay, Sales Head of Toyota AS.
Menurunnya permintaan terhadap model sedan dan coupe dari para konsumen AS dan para perusahaan penyewaan mobil berimbas pada anjloknya volume penjualan setiap bulannya di tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
